Persepsi pengusaha tauke getah terhadap bank syariah (studi kasus Kec. Pinangsori Kab. Tapanuli Tengah)

Pengetahuan kebanyakan orang tentang bank syariah masih sangat dangkal, hanya sebatas mengetahui bahwa bank syariah tidak menggunakan bunga tetapi sistem bagi hasil dan bahwa sistem bank syariah tidak menggunakan riba. Tauke getah merupakan sebuah profesi yang digeluti sebagian masyarakat di Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah yang akrab dengan transaksi di bank. Berdasarkan survey yang penulis lakukan, tauke getah dalam bertransaksi ke bank cenderung menggunakan bank konvensional seperti BRI, BCA, dan lainnya. Karena itu, muncul pertanyaan mengapa para tauke getah kecamatan pinangsori yang mayoritas pemeluk agama Islam dan dinilai keislamannya tidak awam malah cenderung memilih bertransaksi di bank konvensional dibandingkan dengan bank syariah. Tentunya hal ini terkait dengan persepsi mereka sehingga menimbulkan sebuah kecenderungan tersebut. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif atau penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini secara langsung dengan wawancara informan yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti. Dalam menganalisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari dokumentasi, dan narasumber atau informan yang di wawancarai. Data sekunder adalah semua informasi berupa literatur-literatur penunjang, buku-buku ekonomi dan perbankan syariah, pendapat para tokoh, dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 responden yang diwawancarai, Tauke Getah di Kecamatan Pinangsori berjumlah 7 orang di tahun 2021-2022, di Tahun 2021 pengguna bank syariah berjumlah 3 orang dan pengguna bank konvensional berjumlah 4 orang. Pada Tahun 2022 pengguna bank syariah berkurang menjadi 1 orang tetap menggunakan bank syariah dan pengguna bank konvensional bertambah menjadi 6 orang, timbul sikap menduga-duga dari masyarakat tentang perbankan syariah dan mereka beranggapan bahwa sistem yang ada di bank syariah sama dengan bank konvensional hanya berbeda dari segi penamaannya, hal ini menyebabkan mereka lebih memilih untuk bertransaksi di bank konvensional dari pada bermuamalah di bank syariah, sementara 1 orang tetap memilih bank syariah berpersepsi bank konvensional itu riba tapi nasabah tersebut masih kurang memahami nama-nama produk yang ada di bank syariah. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tauke getah terhadap bank syariah dikarenakan kurangnya pengetahuan dan promosi produk bank syariah