Analisis pengaruh transaksi nontunai terhadap perilaku konsumtif (studi pada mahasiswa FEBI IAIN Padangsidimpuan)

Perkembangan teknologi yang sangat pesat terlihat dari banyaknya manusia yang menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Sistem pembayaran yang biasanya hanya menggunakan uang tunai, saat ini telah beralih menjadi pembayaran nontunai. Dengan hadirnya sistem pembayaran nontunai seperti uang elektronok, kartu (APMK), cek, bilyet, giro, nota debit dan sebagainya dapat meningkatkan efesiensi dalam mengatur pola hidup namun hal tersebut juga menimbulkan pengaruh negatif berupa perilaku konsumtif. Penggunaan transaksi nontunai yang semakin marak di kalangan mahasiswa, adanya berbagai promosi yang dilakukan, juga berbagai faktor lainnya sehingga dapat mempengaruhi perilaku mahasiswa karena meningkatkan efesiensi dalam bertransaksi dan menjadikan seseorang lebih mudah dan menjadikan seseorang membelanjakan uangnya dalam kegiatan ekonomi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori TAM (technology acceptance model) yang dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989. Model TAM merupakan model untuk suatu penerimaan sistem teknologi informasi yang akan digunakan oleh pengguna. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian untuk menghetahui sebab akibat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Data penelitian ini di dapat melalui penyebaran angket kepada mahasiswa FEBI IAIN Padangsidimpuan angkatan tahun 2017. Untuk menganalisis data digunakan aplikasi SPSS 25. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif antara sistem transaksi nontunai terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FEBI IAIN Padangsidimpuan angkatan tahun 2017. Hal ini disimpulkan berdasarkan uji parsial atau uji-t. Dapat dilihat nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,089> 1,66543), sehingga menerima hipotesa Ha (terdapat pengaruh signifikan variabel (X) terhadap variabel (Y)). Hal ini menunjukkan bahwa sistem transaksi nontunai berpengaruh positif terhadap tingkat konsumsi. Artinya jika ada peningkatan penggunaan/kepercayaan atas variabel sistem transaksi nontunai maka tingkat konsumsi juga akan meningkat