Strategi yang Mendorong Mahasiswa Berwirausaha di Masa Pandemi Covid-19

Penelitian yang berjudul “Strategi yang Mendorong Mahasiswa Berwirausaha di Masa Pandemi Covid-19” merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman yang baru membuka bisnisnya di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui dan menggali secara mendalam mengenai faktor-faktor yang mendorong mahasiswa berwirausaha di masa pandemi Covid-19 serta mengetahui dan menggali strategi yang digunakan dalam membangun usaha. Informan pada penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi FEB UNSOED yang baru membuka usaha saat pandemi Covid-19, berjumlah empat informan. Informan terdiri atas usaha kuliner sebanyak dua informan, usaha fashion sebanyak satu informan dan usaha kosmetik sebanyak satu informan. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan melalui proses wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan melalui media daring, mengikuti aturan pembatasan sosial yang ditetapkan oleh pemerintah akibat melonjaknya kasus positif Corona di Indonesia. Wawancara dilakukan secara bertahap dan dilakukan secara terpisah antar informan yang dimulai dari Maret 2022 hingga Mei 2022. Wawancara secara terpisah dilakukan dengan tujuan agar informasi yang didapatkan benar-benar murni berdasarkan pemikiran dan pengalaman dari masing-masing informan tanpa adanya pengaruh dari luar. Observasi dilakukan dengan mengunjungi situs media sosial dari bisnis masing-masing informan. Data hasil wawancara dianalisis dengan mengkonversi data audio menjadi data teks, yang kemudian dilakukan reduksi dan disajikan dalam bentuk matriks. Hasil wawancara tersebut juga diuji keabsahannya dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu dengan membandingkan hasil wawancara antar informan dan membandingkan hasil wawancara tersebut dengan teori-teori yang ditetapkan sebagai indikator pada penelitian ini. Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa; (1) Niat merupakan faktor utama yang mendorong mahasiswa berwirausaha. Niat tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi niat berwirausaha diantaranya minat bisnis yang telah ada sejak kecil, keinginan untuk menambah pendapatan pribadi, memanfaatkan hobi, dan karena adanya riwayat keluarga pengusaha. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi niat berwirausaha adalah karena faktor keisengan dan coba-coba, banyaknya waktu luang yang tersedia, dan mengambil mata kuliah kewirausahaan. (2) Informan telah menerapkan strategi keunggulan kompetitif pada bisnis mereka, dilihat berdasarkan indikator keunggulan kompetitif yang terpenuhi. Indikator-indikator tersebut mencakup pelayanan yang memuaskan, kemudahan dan efisiensi dalam mengakses sistem, harga yang kompetitif, dan fleksibilitas metode pembayaran. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa informan memiliki karakteristik wirausaha, diantaranya informan memiliki tujuan bisnis yang jelas, bersemangat dan antusias, memiliki ketegasan, berani mengambil risiko, mampu menciptakan inovasi bisnis, memiliki motivasi diri yang kuat, mampu mengatur waktu dengan baik, dan mampu bersikap fleksibel dan berpikiran terbuka. Pembahasan hasil penelitian ini dirumuskan dengan membagi hasil analisis faktor pendorong mahasiswa berwirausaha di masa pandemi Covid-19 ke dalam empat kategori, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan yang dimiliki informan diantaranya adalah motivasi diri yang tinggi, visi yang kuat, memiliki hobi yang memberi keuntungan, kemampuan yang mumpuni, minat yang kuat, dan relasi yang luas. Adapun kelemahan yang dimiliki oleh informan adalah kepribadian yang bertentangan dengan proses bisnis sehingga informan membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi, manajemen diri yang masih kurang baik, dan adanya keterbatasan sumber daya manusia dan perlengkapan produksi sehingga menghambat proses bisnis. Peluang yang dihadapi informan, yang mampu mendorong mahasiswa berwirausaha adalah adanya riwayat keluarga pebisnis, kegiatan bisnis menawarkan fleksibilitas, tersedianya peluang pasar, adanya jenjang karir bagi bisnis MLM (Multi-Level Marketing), bahan baku yang mudah didapat, produk yang dihasilkan merupakan produk segala usia dan habis pakai. Sedangkan ancaman yang dihadapi informan dalam membangun usaha adalah kuatnya pesaing dalam pasar, PO (Pre-Order) yang tidak memenuhi target, dan harga produk bergantung pada fluktuasi harga pasar. Dengan mengidentifikasi keempat hal tersebut, informan dapat menilai hal-hal apa saja yang dapat dikembangkan dan diperbarui, serta menilai hal-hal apa saja yang perlu diantisipasi. Dengan begitu, bisnis mereka diharapkan dapat tetap berjalan dan bertahan di tengah gempuran persaingan yang semakin ketat. Implikasi dari kesimpulan di atas yaitu pembuatan rencana yang matang untuk pengembangan bisnis ke depannya, mencari mentor sebagai pendamping usaha untuk memberi arahan dan saran yang berkualitas, menemukan dan bergabung dengan komunitas wirausaha yang membangun sehingga mampu mendorong di waktu sulit, tidak hanya menetapkan target, tetapi perlu juga melakukan perumusan rencana dan langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan agar target yang telah ditetapkan dapat dicapai, melakukan evaluasi secara rutin sehingga menyadari kelebihan dan kekurangan yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki serta peluang dan ancaman apa saja yang perlu diantisipasi, melakukan pembenahan manajemen diri, disiplin waktu dan konsistensi, memanfaatkan media sosial dan platform tambahan untuk memperluas jangkauan pasar, serta perlunya perbaikan dalam metode pembelajaran pada mata kuliah kewirausahaan agar diterapkan tugas untuk praktik berwirausaha sehingga mahasiswa merasakan langsung pengalaman berwirausaha