Geologi dan Biostratigrafi Formasi Karangsambung Jalur Kali Mendek Daerah Kalisana dan Sekitarnya, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Penelitian biostratigrafi dari Formasi Karangsambung masih sangatlah jarang sehingga batas lateral serta umur dari formasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai proses pembentukan “Sedimen Eosen” tersebut. Lokasi penelitian berada pada daerah Kalisana dan sekitarnya, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah tepatnya pada jalur sungai Kali Mendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengeinterpretasikan umur dan zona batimetri lingkungan pengendapan daerah penelitian. Metode penelitian berupa pemetaan geologi, analisa pengukuran penampang stratigrafi, serta analisa biostratigrafi dengan objek kajian foraminifera planktonik dan foraminifera bentonik. Satuan geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan berdasarkan klasifikasi bentuk muka bumi Budi Brahmantyo (2006), yaitu Satuan Lembah Antiklin Karangsambung, Satuan Punggungan Sinklin Sadang dan Satuan Punggungan Antiklin Wadasmalang. Urutan stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi 3 satuan dari tua ke muda, yaitu Satuan batulempung berfragmen non – karbonatan, Satuan batulempung berfragmen karbonatan, dan Satuan Breksi Andesit. Berdasarkan hasil analisis biostratigrafi pada foraminifera planktonik ditemukan 7 spesies foraminifera indeks berdasarkan zonasi Blow (1969) yaitu: Globigerapsis index, Globigerapsis mexicana, Globigerina selli, Globigerina senni, Globorotalia cerroazulensis, dan Truncoratoloides topilensis menunjukan umur P11 – P19 (Eosen Tengah – Oligosen Awal). Berdasarkan hasil analisis biostratigrafi pada foraminifera bentonik ditemukan 28 spesies fosil yang menunjukan lingkungan batimetri Batial Atas – Batial Bawah (Tipsword, 1966). Formasi Karangsambung merupakan endapan olisostrome mélange sedimenter yang terjadi akibat longsoran sedimen bawah laut, terbentuk pada bagian atas kipas bawah laut (sub marine fan)