Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kinerja Perangkat Desa dalam Pengelolaan Dana Desa di Kecamatan Banjar Kota Banjar Jawa Barat

Terdapat beberapa permasalahan terkait dengan akuntabilitas dalam kinerja perangkat desa dalam Pengelolaan Dana Desa di Kota Banjar seperti penyalahgunaan dana desa oleh Pemerintahan Desa dan. Kualitas kinerja aparatur desa yang kurang baik dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, Lima dimensi akuntabilitas dikaji untuk melihat pengaruh terhadap kinerja pengelolaan dana desa meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, penatausahaan dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas terhadap pengelolaan dana desa di tiga desa di Banjar Kota Banjar yakni Desa Balokang, Cibeureum dan Neglasari. Tinjauan pustaka yang dikaji yakni mengenai akuntabilitas, kinerja pengelolaan dana desa dan uraian penelitian terdahulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuantitatif dengan pendekatan studi survai. Responden adalah perangkat pemerintah desa di Kantor Desa Balokang, Cibeureum dan Neglasari Kecamatan Banjar Kota Banjar tahun 2020 berjumlah 40 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Metode Analisis data memakai uji validitas dan reliabilitas kuesioner, analisis statistik deskriptif, Korelasi Kendall’s tau c, Koefisien Konkordansi Kendall (W), dan Regresi Ordinal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pengelolaan dana desa, dengan perincian sebagai berikut; Variabel akuntabilitas berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa di Kantor Desa Balokang, Cibeureum dan juga Neglasari Kecamatan Banjar kota. Hal ini dibuktikan melalui hasil regresi ordinal sebesar 24.208 dengan menunjukkan arah positif. Dengan demikian, hipotesis menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara akuntabilitas terhadap pengelolaan dana desa, diterima. Implikasi penelitian yang diberikan yakni kunci utama pengelolaan dana desa agar dapat berjalan maksimal yakni dengan akuntabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, agar hal ini dapat lebih maksimal, maka akuntabilitas harus terus dimaksimalkan melalui pemberian gaji, insentif, dan fasilitas berkualitas guna mendukung kinerja pegawai dalam mengelola dana desa sekaligus dalam memberikan layanan publik. Selain itu, agaar pengelolaan meningkat, kepala daerah dapat memberi peningkatan karir bagi para pegawai yang memiliki kinerja yang maksimal supaya usaha-usaha yang mereka berikan dapat diapresiasi dengan adil