Pengaruh Return On Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Financial Distress (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2021)

Penelitian ini mengambil judul: “Pengaruh Return On Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Financial Distress (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2021)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on assets (ROA), capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), dan tingkat suku bunga terhadap financial distress. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder pada return on assets (ROA), capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), tingkat suku bunga, dan financial distress pada perusahaan perbankan di bursa efek indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di bursa efek indonesia dalam kurun waktu 2020-2021. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 perusahaan dalam 2 tahun periode, sehingga data yang diperoleh berjumlah 52 sampel data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel capital adequacy ratio (CAR) memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap financial distress. Sementara itu, variabel return on assets (ROA), non performing loan (NPL), dan tingkat suku bunga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress. Implikasi dari kesimpulan penelitian ini adalah dapat membantu pihak perusahaan dalam meminimalkan kondisi financial distress dengan memperhatikan rasio keuangannya, bagi investor yang ingin menginvestasikan sahamnya juga diharapkan dapat melihat kondisi keuangan perusahaan terutama dari segi keuntungan dan hutang perusahaan, dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi financial distress pada perusahaan perbankan dan diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang financial distress