PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN ECO-ENZYME SEBAGAI HAND SANITIZER

Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Limbah organik pada rumah tangga dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme merupakan cairan multifungsi yang dihasilkan dari hasil fermentasi limbah atau sampah organik, gula merah atau gula pasir, dan air. Fermentasi pada eco-enzyme dilakukan selama ±3 bulan. Lama waktu fermentasi mempengaruhi warna, aroma dan pH. Cairan eco-enzyme yang dihasilkan berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam segar yang kuat. Cairan eco- enzyme memiliki kandungan alkohol dan asam asetat. Alkohol dan asam asetat dihasilkan dari proses metabolism bakteri yang secara alami terdapat dalam sisa buah dan sayur. Variasi waktu fermentasi eco-enzyme yang digunakan yaitu 2,5 bulan dan 3 bulan. Analisa yang dilakukan pada eco-enzyme antara lain uji pH dan uji skreening fitokimia. Nilai pH yang didapat pada eco-eznyme 2,5 bulan yakni 3, sedangkan nilai pH pada eco-eznyme 3 bulan yakni 1,5. Eco-enzyme dengan waktu fermentasi 3 bulan mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Pada penelitian ini Eco- eznyme dimanfaatkan sebagai hand sanitizer spray dengan cara mengencerkan eco- enzyme dengan aquadest. Rasio pengenceran yang digunakan berbeda-beda untuk setiap sampel yakni 1:40, 2:40, 3:40, 4:40, 5:40. Analisa yang dilakukan pada hand sanitizer spray antara lain uji pH, uji organoleptik, dan uji aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil analisa tidak semua sampel hand sanitizer memenuhi standar SNI, didapatkan sampel terbaik pada hand sanitizer dengan waktu fermentasi eco-enzyme 3 bulan dan rasio pengenceran 5:40. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai pH 5, tingkat kesukaan aroma pada hand sanitizer 2,40, tingkat kesukaan warna 2,46