Hubungan Citra Tubuh, Perilaku Makan, dan Aktivitas Fisik terhadap Status Gizi Remaja pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Angkatan 2018

Pada fase remaja terjadi masa-masa perkembangan secara fisik, dengan terjadinya hal tersebut sebaiknya remaja dapat menerima bagaimanapun kekurangan kondisi bentuk tubuhnya. Namun, ternyata masih banyak remaja yang belum bisa menerima kondisi tubuhnya dengan baik maupun merasa kurang puas dengan bentuk tubuhnya. Ketika berkumpul dengan sekelompok teman, seorang remaja biasanya muncul suatu pemikiran terkait bentuk tubuhnya apakah dapat diterima di suatu kelompok yang diinginkan. Hal yang terjadi diatas akan berpengaruh pada psikologis dan mental dari remaja tersebut dan dapat menimbulkan permasalahan dalam pola makan, dikarenakan remaja akan cenderung berusaha dengan keras agar bisa mendapatkan tubuh yang mereka inginkan. Remaja rata-rata lebih fokus terhadap bagaimana cara mereka mengatur asupan makanannya dibandingkan giat berolahraga untuk menurunkan atau menjaga berat badan mereka agar tetap stabil, sehingga hal-hal yang dijelaskan diatas dapat berpengaruh terhadap status gizi dari seorang remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh, perilaku makan dan aktivitas fisik terhadap status gizi remaja. Data diambil menggunakan kuesioner Body Shape Questionnaire-34 (BSQ-34), Eating Attitude Test-26 (EAT-26) dan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) disebar melalui daring dengan kriteria inklusi Mahasiswi FK UKI Angkatan 2018 yang bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi kuesioner secara lengkap. Penelitian ini diikuti oleh 115 partisipan dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional, kemudian data diolah dengan uji chi-square. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap status gizi ialah perilaku makan dengan P value sebesar 0,035. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku makan dengan status gizi remaja pada mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2018 Universitas Kristen Indonesia./ In the adolescent phase, there are periods of physical development, with this happening, teenagers should be able to accept any lack of body shape conditions. However, it turns out that there are still many teenagers who have not been able to accept their body condition well or feel dissatisfied with their body shape. When hanging out with a group of friends, a teenager usually comes up with a thought about whether his body shape can be accepted in the desired group. The things that happen above will affect the psychology and mentality of the teenager and can cause problems in eating patterns because teenagers will tend to try hard to get the body they want. Adolescents on average are more focused on how they regulate their food intake than actively exercising to lose or maintain their weight to remain stable, so the things described above can affect the nutritional status of a teenager. This study aims to determine the relationship between body image, eating behavior, and physical activity on the nutritional status of adolescents. The data was taken using the Body Shape Questionnaire-34 (BSQ-34), Eating Attitude Test-26 (EAT-26), and the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) distributed online with the inclusion criteria of FK UKI Students Batch 2018 who are willing to take part in the research by filling in the complete questionnaire. This study was followed by 115 participants using a cross-sectional approach, then the data was processed using the chi-square test. The results of data analysis showed that the most influential variable on nutritional status was eating behavior with a P value of 0.035. Based on the research conducted, it can be concluded that there is a significant relationship between eating behavior and adolescent nutritional status in the 2018 batch of medical students at the Indonesian Christian University