PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH SERAI WANGI AMONIASI SEBAGAI PENGGANTI RUMPUT DALAM RANSUM KAMBING PERANAKAN ETAWA TERHADAP KECERNAAN FRAKSI SERAT (NDF, ADF, SELULOSA DAN HEMISELULOSA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui taraf terbaik penggunaan limbah serai wangi amoniasi sebagai pangganti rumput dalam ransum kambing Peranakan Etawa terhadap kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan bujur sangkar latin (BSL) 3 x 3 dengan 3 periode sebagai baris, 3 ekor kambing sebagai kolom dan 3 macam ransum sebagai perlakuan. Perlakuan A (40% rumput lapangan + 60% konsentrat), B (30% rumput lapangan + 10% serai wangi amoniasi + 60% konsentrat), C (20% rumput lapangan + 20% serai wangi amoniasi + 60% konsentrat). Kambing yang digunakan memiliki bobot badan 21-22 Kg. Peubah yang diamati yaitu kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan limbah serai wangi amoniasi sebagai pengganti rumput dalam ransum memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa). Data hasil kecernaan NDF berkisar 46,21% - 54,66%, kecernaan ADF 37,17% – 46,28% kecernaan selulosa 64,14% - 69,63% dan kecernaan hemiselulosa 63,29% - 69,48%. Hasil penelitian disimpulkan bahwa limbah serai wangi amoniasi dapat digunakan sampai 20% atau 50% pengganti rumput lapangan di dalam ransum ternak kambing Peranakan Etawa yang dapat mempertahankan kecernaan NDF 46,21%, kecernaan ADF 37,17%, kecernaan selulosa 64,14% dan kecernaan hemiselulosa 63,29%