Studi Perbandingan Penambahan Katalisator Pada Sistem Microbial Fuel cell Dengan Palm Oil Mill Effluent (POME) Sebagai Penghasil Energi Listrik

Mikrobial fuel cell (MFC) adalah teknologi yang dapat mengubah suatu energi kimia menjadi energi listrik dengan memanfaatkan mikroorganisme, dengan cara menggunakan mikroorganisme sebagai biokalatis untuk mengkonversi energi yang tersimpan dalam senyawa organik menjadi energi listrik. Senyawa organik yang dapat dimanfaatkan untuk MFC biasanya banyak terkandung dalam limbah cair. Salah satu contoh limbah cair yang mengandung senyawa organik yaitu limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit atau yang sering dikenal juga dengan Palm oil mill effluent (POME). POME merupakan limbah cair yang mengandung beban limbah organik yang cocok digunakan dalam MFC. Dalam anoda terdapat POME yang didalamnya terkandung glukosa ( yang akan bereaksi menghasilkan , serta terdapat mikroorganisme dengan koenzim yang menghasilkan elektron ( dan juga proton ( . Bejana katoda terdapat larutan kalium permanganat (KMnO4) yang merupakan pengoksidasi. Pada hasil pengujian MFC tanpa penambahan katalisator, dengan katalisator EM4 dan dengan katalisator air kelapa muda didapatkan nilai daya berbeda, yaitu pada MFC tanpa penambahan katalisator daya yang didapatkan 205,4 mW. Pada sistem MFC dengan katalisator EM4 daya 620,33 mW. Pada sistem MFC dengan penambahan katalisator air kelapa muda daya yang dihasilkan 590,82 mW