PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI DENGAN PROBIO-7 DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA KARKAS BROILER

Fermentasi bungkil inti sawit dengan Probio-7 dapat menurunkan serat kasar dan meningkatkan kecernaan serat kasar dan diharapkan meningkat penggunaannya dalam ransum yang mengurangi penggunaan jagung dan bungkil kedelai dan dapat mempertahankan perfoma karkas broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan batasan level penggunaan optimal dan mempelajari pengaruh penggunaan bungkil inti sawit yang difermentasi dengan Probio-7 (BISF) dalam ransum terhadap performa karkas broiler. Penelitian ini menggunakan 80 ekor broiler strain MB 202 yang diberi BISF dalam ransum mulai dari umur 2 minggu (15 hari) sampai broiler umur 6 minggu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan adalah penggunaan BISF dalam ransum: A (0% BISF), B (25% BISF), C (30% BISF), D (35% BISF) dan E (40% BISF). Parameter yang diukur adalah bobot hidup (g/ekor), persentase lemak abdomen dan persentase karkas. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan BISF dalam ransum berpengaruh sangat nyata (P0,05) terhadap persentase lemak abdomen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan produk bungkil inti sawit yang difermentasi dengan Probio 7 dapat digunakan sampai level 35% dalam ransum dan dapat mempertahankan performa karkas broiler. Pada kondisi ini diperoleh bobot hidup 2298,16 (g/ekor) persentase lemak abdomen 1,61% dan persentase karkas 70,97%. Kata kunci : broiler, bungkil inti sawit, fermentasi, performa karkas, Probio-7