Fungsi Kurkumin Sebagai Antidiabetes Pada Tingkat Molekular

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang memiliki prevalensi kasus mencapai 8.3 % dari total penduduk di seluruh dunia. Salah satu senyawa aktif yang saat ini sedang dikembangkan untuk mengobati DM adalah kurkumin. Kurkumin adalah senyawa yang diperoleh dari tanaman perennial famili zingiberaceae yang memiliki kandungan senyawa aktif polifenol yang berpotensi sebagai senyawa antitumor, antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetes. Kurkumin terbukti memiliki efektifitas fungsi pada hiperglikemia, diabetes mellitus tipe satu dan dua, diabetik neuropati, diabetik nefropati dan kerusakan sel beta pankreas. Pada tingkat molekuler, fungsi kurkumin terlibat pada beberapa jalur antara lain terhadap nuclear factor-kappaB (NF-kB), PPARγ, dan asam lemak bebas.Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease with a prevalence of 8.3% of the total population worldwide. One of the active compounds currently being developed to treat DM is curcumin. Curcumin is a compound obtained from the perennial plant of the zingiberaceae family containing the active compound of polyphenols and have potential as antitumor, antioxidant, anti-inflammatory, and antidiabetic compounds. Curcumin proved to have functional efficacy in hyperglycaemia, type 1 and 2 diabetes mellitus, diabetic neuropathy, diabetic nephropathy and pancreatic beta cell dysfunction. At the molecular level, the function of curcumin involves several pathways including to the nuclear factor-kappa B (NF-kB), PPARγ, and free fatty acids