Hubungan antara Beban Kerja dengan Tingkat Stres Perawat pada Masa Pandemi di Rumah Sakit Panti Waluyo Sawahan Malang

Pendahuluan: Stres merupakan respon fisiologis dan psikologis terhadap suatu peristiwa negatif, trauma, tekanan emosional dan mental. Stres dapat terjadi ketika keadaan lingkungan sekitar dianggap sebagai ancaman. Banyak faktor yang dapat menimbulkan stres kerja perawat. Stres kerja dapat disebabkan oleh beban kerja dan kondisi kerja. Beban kerja perawat yang bekerja di Rumah Sakit berkaitan dengan asuhan keperawatan yang harus diberikan kepada pasien.  Metode: Desain penelitian mengunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 90 responden dan sampel penelitian sebanyak 46 responden dengan menggunakan simple random sampling. Penggumpulan data menggunakan kueioner dan telah dilakukan uji validitas dengan menggunakan  Pearson Product Moment (r). Berdasarkan hasil uji reabilitas untuk kuesioner didapatkan nilainya 0,998, sehingga dinyatakan reliabel untuk penelitian. Hasil: Hasil uji Rank Spearman didapatkan p-value = (0,028) < (0,050) sehingga H1 diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan tingkat stres perawat pada masa pandemi di Rumah Sakit Panti Waluyo Malang. Pembahasan: Stres kerja yang dialami oleh perawat laki-laki dan perempuan terjadi perbedaan, karena secara fisik dan mental berbeda, serta respon terhadap stresor juga berbeda. Beban kerja yang tidak seimbang juga dapat mengakibatkan masalah pada perawat. Beban kerja dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya usia, jenis kelamin dan pendidikan. Beban kerja perawat dapat dipengaruhi oleh usia karena dengan usia produktif beban kerja dapat diminimalisir sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Seseorang yang memiliki pengalaman kerja lebih lama cenderung akan lebih tahan terhadap tekanan dalam pekerjaan. Saran: Penelitian digunakan untuk memberikan edukasi tentang tingkat stres perawat yang terjadi di Rumah Sakit pada masa pandemi