Perlindungan hukum dalam perspektif hukum positif dan hukum pidana islam terhadap anak korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga pada masa pandemi di Kabupaten Pemalang

Kekerasan terhadap anak menjadi salah satu permasalahan yang memprihatinkan, karena kekerasan terhadap anak kerap kali pelakunya adalah orang terdekat anak yang berada dalam lingkup rumah tangga yang seharusnya menjadi tempat berlindung anak. Kekerasan terhadap anak di Kabupaten Pemalang mengalami kenaikan dalam kurun waktu 3 tahun terahir. Hal ini berbanding terbalik dengan diraihnya penghargaan sebagai kabupaten layak anak. Korban sebagai pihak yang dirugikan karena tindak pidana kerap kali terabaikan bahkan kurang mendapat perhatian sehingga perlindungan terhadap anak korban kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu upaya yang dilakukan agar anak yang menjadi korban kekerasan dapat terpenuhi hak-haknya. Hal tersebut memunculkan pertanyaan bagaimana perlindungan terhadap anak korban kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Pemalang? dan bagaimana analisis hukum positif dan hukum Islam terhadap anak yang menjadi korban kekerasan?. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan masalah yuridis empiris. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data library reaserch, dengan mencari dan mengumpulkan data yang bersumber dari perundan-undangan, buku, dokumen resmi dan hasil penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, perlindungan terhadap anak korban kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Pemalang yaitu melalui Pusat Pelayanan Terpadu Jayandu Widuri, yang nantinya korban diberikan perlindungan dan pendampingan sesuai dengan kebutuhan korban. Kedua, perlindungan terhadap korban kekeraan anak dalam rumah tangga menrut hukum positif diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Perda Kabupaten Pemalang Nomor 18 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, sedangkan dalam hukum pidana Islam perlindungan terhadap anak krban kekerasan dalam rumah tangga dikaitkan dengan maqashid syari’ah yaitu pada dharuriyat al-khams yang meliputi menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta