PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN INSTAGRAM TERHADAP DETERMINASI DIRI EMERGING ADULTHOOD DI MASA PANDEMI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan intensitas penggunaan media sosial Instagram terhadap determinasi diri emerging adulthood di Indonesia pada masa pandemi. Penelitian ini berangkat dari meningkatnya aktivitas dalam media sosial selama kurun waktu masa pandemi sehingga membuka peluang terdampaknya determinasi diri pada usia emerging adulthood atau kelompok usia rawan dalam penggunaan media sosial. Usia emerging adulthood yang sedang di dalam masa eksplorasi rentan akan mengalami determinasi diri (fear of missing out) akibat dari pencariannya akan jati diri. Objek instagram dipilih karena rata-rata pengguna Instagram berumur 18-24 tahun yakni cakupan usia emerging adulthood, dengan jumlah terbesar keempat pada tahun 2019 di dunia, yakni sebanyak 56 juta pengguna. Sedangkan subjek emerging adulthood dipilih karena dari data yang ditemukan diketahui bahwa emerging adulthood atau para individu yang sedang melangsungkan eksplorasi ini cenderung mengalami stress yang lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak melangsungkan pendalaman. Proses pendalaman identitas yang dilakukan individu ini tidaklah mudah dan tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Ingin sekolah, tak ada biaya. Ingin bekerja, namun persaingannya sangat ketat. Ingin menikah, tidak memiliki kekasih. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei melalui instrumen kuesioner, serta menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling kepada 400 responden yang merupakan emerging adulthood berusia 18- 24 tahun, berdomisili di Indonesia, mahasiswa atau pekerja dan aktif bermain media sosial instagram. Kuesioner yang telah disebarkan kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian temuan data yang diperoleh dianalisis menggunakan mean analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel intensitas penggunaan media sosial berhubungan signifikan dan positif searah terhadap variabel determinasi diri. Hal ini terbukti dari hasil uji korelasi dan uji regresi yang menunjukkan tingkat hubungan dan nilai pengaruh sebesar 0.515 atau memiliki tingkat hubungan sedang