ETIKA BISNIS DALAM JUAL BELI BUAH KELAPA SAWIT DI DESA MAREDAN BARAT KECAMATAN TUALANG KABUPATEN SIAK DITINJAU MENURUT EKONOMI SYARIAH

ABSTRAK Juni Amelia, (2022): Etika Bisnis Dalam Jual Beli Buah Kelapa Sawit Di Desa Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Ditinjau Menurut Ekonomi Syariah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat dalam mendapatkan penghasilan dilakukan dalam berbagai cara termasuk berbisnis, jual beli merupakan sebagian dari pekerjaan bisnis kebanyakan masyarakat. Saat ini berbisnis hanya bertujuan mencari keuntungan, maka sering kali mereka menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti jual beli yang dilakukan pada jual beli buah kelapa sawit di Desa Maredan Barat toke memberikan harga yang lebih rendah terhadap petani yang memiliki hutang secara sepihak dan petani juga tidak dapat menjual hasil panen mereka kepada toke lain sebelum hutang tersebut selesai atau lunas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana etika bisnis dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak dan bagaimana tinjauan ekonomi syariah dalam etika bisnis jual beli buah kelapa sawit di Desa Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam etika bisnis dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, dan untuk mengetahui tinjauan ekonomi syariah dalam etika bisnis dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyatakan dalam jual beli kelapa sawit belum berdasarkan prinsip etika bisnis karena terdapat perbedaan harga antara petani yang memiliki hutang dengan petani yang tidak memiliki hutang. Toke tidak memberi tahu kepada petani bahwa harga yang didapat petani yang berhutang akan lebih rendah dari harga pasar, dan petani tidak boleh menjual hasil panen sawit kepada toke lain sebelum hutang yang petani dilakukan lunas. Adapun tinjauan ekonomi syariah terhadap jual beli sawit yang dilakukan toke dengan petani belum sesuai dengan ekonomi syariah karena toke sawit memperoleh keuntungan dengan cara merugikan petani yang berhutang, dan petani merasa dirugikan atas harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasar dan berbeda dari petani yang tidak memiliki hutang. Padahal dalam Islam jual beli yang dianjurkan adalah jual beli didasarkan dengan asas suka sama suka, dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kata Kunci: Etika Bisnis, Ekonomi Syaria