Hubungan self control terhadap konformitas remaja di Kelurahan Pulau Panggang

Remaja dipandang sebagi periode perkembangan interpersonal dimana remaja mulai mencari identitas diri dengan cara meniru atau menyesuaikan prilaku orangtua dan lingkungan atau disebut dengan konformitas, baik prilaku meniru yang positif atau negatif. Konformitas perlu dilakukan dengan cermat dengan cara memfilter kebudayaan asing yang masuk kedalam diri, maka dari itu remaja harus memiliki self control agar ketika mendapatkan stimulus remaja dapat mengambil keputusan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self control (kontrol prilaku dan kontrol kognitif) terhadap konformitas remaja di Kelurahan Pulau Panggang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah self control memberikan pengaruh sigifikan terhadap konformitas, yang melibatkan 86 orang remaja dengan usia 15-19 tahun sebagai sampel dari penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan skala self control dan skala konformitas, penulis menggunakan pendapat Averil mengenai aspek-aspek self control dan menggunakan pendapat Taylor menngenai aspek-aspek konformitas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian studi korelasional dan dilaksanakan di Kelurahan Pulau Panggang. Analisis data menggunakan regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara self control terhadap konformitas remaja di Kelurahan Pulau Panggang dengan nilai F= 0,025 yang berarti hipotesis diterima. Dengan koefesien korelasi antara variable kontrol prilaku dengan variabel konformitas remaja memiliki nilai signifikansi positif sangat rendah atau lemah sekali dengan nilai 0,137, signifikansi antara variabel kontrol kognitif dengan variabel konformitas remaja memiliki hubungan negatif yang rendah atau lemah dengan nilai -,153