Vokal Niktiko Adok Dalam Prosesi Niktiko Adok Pada Upacara Pernikahan Suku Komering Kelurahan Terukis Rahayu Kabupaten Oku Timur Sematera Selatan

Niktiko adok adalah sastra daerah dalam bentuk pantun yang dilantunkan oleh seorang penutur dan dimainkan bersamaan dengan instrumen canang dalam prosesi niktiko adok. Dalam prosesi niktiko adok, niktiko adok digunakan untuk pemberian dan pengesahan adok kedua mempelai pada upacara pernikahan Suku Komering. Lantunan yang dilantunkan oleh penutur disebut vokal niktiko adok. Pada vokal niktiko adok terdiri dari pisaan dan warahan. Pisaan merupakan vokal yang digunakan untuk penyampaian adok, sedangkan warahan berisi tentang nasehat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis yang membahas tentang musikal dan konteks budayanya. Teori yang digunakan untuk membedah bentuk vokal niktiko adok secara musikal adalah teori dari Karl-Edmund Prier Sj dalam buku Ilmu Bentuk Musik, sedangkan untuk membedah fungsi vokal niktiko adok menggunakan teori dari Alan P. Merriam dalam buku The Anthropology of Musik. Hasil dari analisis tekstual, secara musikal vokal niktiko adok memiliki bentuk lagu yang bervariasi karena kalimat pokok pada vokal disesuaikan dengan isi kandungan pada pantun/lirik yang dilantunkan berdasarkan feel/rasa dari seorang pemain yaitu penutur. Sampai saat ini bentuk vokal niktiko adok belum bisa dipastikan karena bentuk vokal niktiko adok sewaktu-waktu bisa berubah yang disesuaikan oleh penutur berdasarkan pantun/lirik.Vokal niktiko adok memiliki lima fungsi yaitu vokal niktiko adok sebagai ekspresi emosional, vokal niktiko adok sebagai komunikasi, vokal niktiko adok sebagai penggambaran simbol, vokal niktiko adok sebagai kesesuaian dengan norma-norma sosial, dan vokal niktiko adok sebagai kesinambungan buday