PENGARUH PENDAMPINGAN SEKOLAH TERHADAP TINDAKAN MENGGOSOK GIGI DENGAN NILAI DEBRIS INDEKS PADA ANAK USIA 8-10 TAHUN

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih tinggi, tertutama pada usia anak sekolah. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering ditemukan pada anak adalah karies. Salah satu penyebab dari karies adalah menumpuknya plak gigi. Untuk mengurangi debris atau sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi bisa dilakukan dengan cara menggosok gigi dengan cara yang baik dan benar. Melihat hal ini menunjukan bahwa dengan pelayanan UKGS dapat menjadi solusi untuk mengubah perilaku kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengeruh pendampingan sekolah terhadap tindakan menggosok gigi dengan nilai debris indeks pada anak usia 8-10 tahun. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu dimana penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu data dari hasil penelitian. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan penelitian cross sectional, dimana dalam pengambilan data variabel pengaruh dan terpengaruh dilakukan secara bersamaan. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat penurunan pada skor debris indeks pada saat sebelum dan sesudah dilakukan pendampingan. Sebelum dilakukan pendampingan hanya ada sebanyak 6% responden yang memiliki debris indeks baik dan terampil dalam menggosok gigi. Untuk nilai debris indeks sebelum pendampingan rata-rata responden berada pada kriteria sedang yaitu sebanyak 59%, sedangkan untuk keterampilan menggosok gigi ada 87% responden tidak terampil dalam menggosok gigi