ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN UMKM TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BPRS DI INDONESIA PERIODE 2019-2021

ABSTRAK Lembaga keuangan khususnya perbankan akan melaksanakan fungsinya sebagai intermediary. Salah satu nya adalah menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat. Namun,pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat atau sektor UMKM dapat memberikan resiko pembiayaan bermasalah. Hal ini akan berdampak pada likuiditas bank. Banyak lembaga-lembaga yang bermunculan dan menggunakan prinsip syariah dalam pelaksanaan kegiatanya yaitu salah satunya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pegaruh pembiayaan UMKM terhadap pembiayaan bermasalah pada BPRS dan bagaimana penyelesaian pembiayaan bermasalah dalam prespektif ekononomi Islam?. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan UMKM terhadap pembiayaan bermasalah serta untuk mengetahui pandangan Islam terhadap pembiayaan bermasalah pada BPRS. Penelitian ini dilaksanakan pada periode 2019-2021. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan metode kepustkaan dan metode dokumentasi. Data yang diperoleh adalah data sekunder dari laporan keuangan BPRS yang dipublikasikan periode 2019-2021. Hasil menunjukkan bahwa pembiayaan UMKM berpengaruh negatif terhadap pembiayaan bermasalah pada BPRS diIndonesia. Dengan dibuktikan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,0274<0,05) dan nilai koefesien sebesar -2,354102. Yang artinya saat nilai pembiayaan UMKM meningkat maka nilai pembiayaan bermasalah akan tinggi. Meningkatnya pembiayaan UMKM pada BPRS dapat memicu semakin banyaknya pembiyaan bermasalah yang terjadi. Namun saat pembiayaan UMKM menurun maka akan memberikan resiko yang kecil bagi pembiayaan bermasalh. Dalam prespektif ekonomi Islam pembiayaan bermasalah dibahas pada surahAl- Baqarah ayat 280,yang menjelaskan bahwa pihak pemberi pembiayaan yakni lembaga keuangan harus memberikan kemudahan kepada nasabah yang mengalami penurunan kemampuan memenuhi kewajibannya. Dan sekaligus memberikan jalan keluar berupa restrukturisasi pembiayaan. Namun nasabah yang mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban pada BPRS harus tetap berusaha dan bukan dijadikan alasan untuk melakukan restrukturisasi. ABSTRACT Financial institutions, especially banks, will carry out their functions as intermediaries. One of them is channeling financing to the community. However, financing provided to the community or the MSME sector can provide a risk of problematic financing. This will have an impact on bank liquidity. Many institutions have sprung up and use sharia principles in the implementation of their activities, one of which is the Islamic People's Financing Bank. The formulation of the problem in this study is how is the influence of MSME financing on non-performing financing in BPRS and how is the resolution of problem financing in the perspective of Islamic economics?. The purpose of this study is to find out how the influence of MSME financing on non-performing financing and to find out the Islamic view of non-performing financing in BPRS. This research was conducted in the period 2019-2021. The study used a descriptive quantitative approach, data collection techniques using library methods and documentation methods. The data obtained is secondary data from the financial statements of the BPRS published for the 2019-2021 period. The results show that MSME financing has a negative effect on non-performing financing in BPRS in Indonesia. It is proven that the significance value is less than 0.05 (0.0274