IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KELUARGA JAMA’AH TABLIGH DI KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA

Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Bagaimana anak akan tumbuh dan berkembang juga ditentukan oleh pendidikanya. Pendidikan paling dasar dilakukan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga merupakan dasar atau pondasi pertama bagi kepribadian anak. Sehingga dalam pertumbuhan dan perkembanganya dapat berjalan dengan baik apabila dasar pendidikan dari keluarganya dilakukan secara maksimal. Keharmonisan di dalam keluarga yang dibangun oleh orang tua akan menimbulkan rasa aman bagi anak untuk berkembang dengan normal dan menerima pengalaman sosialnya. Peran keluarga tidak terlepas dari peran orang tua. Kesibukan pada keluarga Jama‟ah Tabligh dalam melakukan khuruj mempengaruhi pendidikan di dalam keluarganya. Karena kurang maksimalnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan ketika waktu yang diberikan juga kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan tekhnik pengambilan datanya menggunakan tekhnik observasi, wawancara serta dokumentasi. Data yang telah diperoleh nantinya akan dianalisis menggunakan tekhnik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Setelah melakukan analisis data penulis dapat menyimpulkan (1) latarbelakang pendidikan yang berbeda akan mempengaruhi cara penerapan pendidikan. Namun dalam memahami, menafsirkan dan menjalankan prinsip atau ajaran Jama‟ah Tabligh keenam keluarga sepakat bahwa Ibadah sholat harus dilakukan di masjid, di awal waktu dan dilakukan secara berjamaah. (2) melakukan kebaikan tidak hanya untuk diri sendiri namun juga mengajak orang lain terutama orang disekitar. Perintah untuk melakukan jaulah dan mengamalkan sifat dan Allah swt, Nabi dan Rosul, serta mengamalkan kitab Allah. (3) penerapan akidah harus mengutamakan tauhid uluhiyah kemudian baru ubudiyah. (4) penerapan akhlak yang menggunakan mudzakarah dalam setiap tindakan di kehidupan sehari-hari. (5) ketika kepala keluarga sedang melakukan khuruj pendidikan dan pengawasan hanya dilakukan oleh ibu saja. Ketika peran orangtua tidak maksimal dalam mendidik dan mengawasi maka akan berbeda dengan anak yang dididik dengan peran orangtua yang maksimal