Penggunaan Bekam Sebagai Terapi Komplementer pada Penderita Hipertensi: Studi di Klinik PBR Kota Medan

Terapi bekam populer pada penderita hipertensi, banyak penelitian yang membuktikan bekam efektif menurunkan tekanan darah. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui alasan penggunaan bekam sebagai terapi komplementer pada penderita hipertensi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan menggunakan tensi meter digital (One health KF- 65A), lembar observasi dan pedoman wawancara yang dilakukan di Klinik PBR Kota Medan pada bulan april 2022 hingga juni 2022. Informan pada peneltian ini terdiri dari penderita hipertensi yang berbekam, kepala cabang dan terapis bekam. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata tekanan darah penderita hipertensi yang berbekam menurun setelah menggunakan terapi bekam mencapai 153/102 mmHg (sebelum) dan 149/91 mmHg (sesudah). Alasan penderita hipertensi memilih terapi komplementer bekam karena mengalami efek samping obat penurun tekanan darah (mual muntah), menganggap obat akan merusak kesehatan organ ginjal dan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama mengkonsumsi obat. Dinas Kesehatan Kota Medan perlu menggerakkan dan melakukan konsolidasi pada tenaga kesehatan di masing masing puskesmas untuk memberikan pemahaman pada pasien hipertensi terkait obat hipertensi yang baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan pahaman penggunaannya