PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MADRASAH: STUDI PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN

Pendidikan madrasah dinilai kurang memiliki kualitas dalam bidang keagamaan. Di sisi lain, pengetahuan umum di madrasah juga belum bisa menyaingi atau seimbang dengan ilmu umum yang terlaksana di sekolah umum. Melihat problematika tersebut, ada kecenderungan dari beberapa tokoh pendidikan untuk mengubah model pendidikan madrasah yang dianggap terlalu kaku dan tidak membuka peluang ilmu-ilmu modern. Salah satu tokoh tersebut adalah Fazlur Rahman yang memberikan sumbangsih gagasan tentang model pendidikan Islam melalui kurikulum untuk mengarahkan pada pembentukan pendidikan berkarakter Islami dan integrasi keilmuan. Tawaran tersebut cukup relevan dengan sifat dari sebuah pendidikan, yakni mengikuti zaman. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan problematika yang dihadapi pada pendidikan madrasah, kemudian mengelaborasikan pemikiran Fazlur Rahman sebagai solusi terhadap pengembangan pendidikan madrasah. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian kepustakaan ini menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan dapat menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang data yang ditemukan, kemudian diolah dan dianalisis sesuai prosedur yang ada secara objektif dan sistematis. Sementara teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, baik melalui data primer maupun data sekunder. Hasil dari penelitian ini didapati beberapa solusi yang ditawarkan oleh Fazlur Rahman. Pertama, dalam menyikapi banyaknya mata pelajaran yang ada di madrasah seharusnya bisa teratasi dengan mengadakan pelajaran integrasi sehingga memangkas mata pelajaran yang sifatnya mengulang pemahaman dari mata pelajaran lainnya. Kedua, melakukan pembaharuan metode pendidikan Islam yang tidak sekadar hafalan, melainkan memahami, menganalisis dan berfokus pada penyelesaian masalah yang dihadapi. Secara lebih detail, metode yang dapat digunakan adalah metode gerakan ganda (double movement) yakni, menggunakan gerakan pertama untuk memberi kesadaran siswa. Dan gerakan kedua berfokus untuk menerapkan kesadaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Atau juga bisa menggunakan metode diskusi yang dilakukan secara terbuka. Metode ini bisa mengasah kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, dan solutif, serta menunjang kualitas lulusan yang tepat guna. Ketiga, keterampilan bahasa harus selalu digunakan agar tidak sekadar menjadi teori yang hilang begitu saja karena tidak pernah dipraktikkan dalam keseharian. Dan terakhir, lembaga pendidikan juga perlu lebih memberikan dana yang agak besar untuk perbakan saran prasarana serta peningkatan penguasaan IT