PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN SEKSUALITAS BAGI REMAJA AWAL DI KELURAHAN BEURAWE KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH 2010

Pendidikan seksualitas merupakan salah satu cara untuk mencegah efek negatif penyalahgunaan seks pada remaja. Pendidikan seksualitas idealnya diberikan pertama kali oleh orangtua. Namun, tidak sedikit orangtua yang tidak mampu melakukannya karena beberapa alasan, diantaranya karena tidak mengetahui apa yang layak disampaikan dan bagaimana harus melakukan, atau karena masih adanya anggapan tabu untuk berbicara seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksualitas bagi remaja awal di Kelurahan Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Desain penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu sebanyak 59 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah orangtua yang mempunyai anak remaja awal dan bertempat tinggal di kelurahan Beurawe. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 23-29 Mei 2010 di Kelurahan Beurawe melalui wawancara terpimpin. Alat pengumpulan data berupa kuisioner yang berisi 24 item pernyataan yang disusun dalam bentuk skala guttman. Data diolah secara manual dengan menggunakan analisa univarian yaitu dengan mencari median, distribusi frekuensi dan persentase. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil pengetahuan orangtua tentang definisi pendidikan seksualitas 50,8% berada pada kategori baik, pengetahuan orangtua tentang tujuan pendidikan seksualitas 54,2% berada pada kategori baik, pengetahuan orangtua tentang materi pendidikan seksualitas 52,5% berada pada kategori baik, pengetahuan orangtua tentang metode pemberian pendidikan seksualitas 50,8% berada pada kategori baik. Secara keseluruhan dapat disimpulkan pengetahuan orangtua tentang pendidikaan seksualitas bagi remaja awal di Kelurahan Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh berada pada kategori baik 54,2%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan kepada orangtua khususnya yang memiliki anak remaja untuk lebih meningkatkan pemahamannya tentang pendidikan seksualitas sehingga dapat diterapkan dengan baik agar remaja terhindar dari perilaku seks yang salah.Kata Kunci : Pengetahuan, pendidikan, seksualitas, remaj