PEMANFAATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA DAN ASAP CAIR KOMERSIL UNTUK MENINGKATKAN WAKTU SIMPAN TAHU DAN ANALISIS UJI HEDONIKNYA

Limbah tempurung kelapa salah satu permasalahan lingkungan terutama di pasar tradisional yang dapat diolah dengan salah satu teknologi pirolisator yang menghasilkan produk arang dan asap cair. Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi dari uap hasil pembakaran dari bahan-bahan yang mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon seperti tempurung kelapa yang berfungsi sebagai anti mikroba dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan masa simpan dan uji kesukaan panelis terhadap tahu yang telah direndam asap cair tempurung kelapa dan komersil dengan variasi 0,5; 1,0 dan 1,5%. Pembuatan asap cair tempurung kelapa dengan menggunakan metode pirolisis dan uji rendemen, pH, nilai fenol, GCMS, uji kadar air pada tahu dan uji hedonik. Pirolisis 3 kg tempurung kelapa menghasilkan 2400 mL dengan warna merah kecoklatan dan komersil sebanyak 557 mL dengan warna bening. Nilai rendemen asap cair tempurung kelapa yaitu 42,31%. Asap cair tempurung kelapa dimurnikan dengan distilasi dan arang aktif, kemudian kedua asap cair diencerkan dengan variasi konsentrasi 0,5; 1,0 dan 1,5%. Hasil karakterisasi asap cair pada perlakuan pirolisis, distilasi dan pemurnian dengan arang aktif diperoleh nilai pH berturut-turut 0,5; 1,7 dan 2,3 sedangkan komersil nilai pH 2,3. Kadar total fenol asap cair tempurung kelapa dan komersil sebesar 2,479 dan 0,118 mgGAE/g sampel. Pada uji hedonik tahu direndam dengan asap cair tempurung kelapa dan komersil dengan variasi konsentrasi dan dilakukan selama 3 hari, diuji kesukaan pada aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur dengan hasil rata-rata panelis menyukai kedua asap cair pada konsentrasi 0,5% dengan nilai 3,7 (suka-sangat suka).Kata kunci: Asap cair, tempurung kelapa, tahu dan uji hedonik