POTENSI LESTARI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN LAYANG (DECAPTERUS SP.) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE

Ikan layang (Decapterus sp.) merupakan salah satu sumberdaya pelagis kecil yang berperan besar dalam sektor perekonomian nelayan di PPI Pusong kota Lhokseumawe karena termasuk sumberdaya ikan ekonomis tinggi, alat tangkap yang digunakan nelayan Pusong dalam menangkap ikan layang adalah pukat cincin. Berdasarkan data time series ikan layang dalam kurun waktu 5 tahun (2016-2020) produksi ikan layang cenderung mengalami fluktuasi setiap tahunnya, sedangkan daerah penangkapan ikan layang lebih jauh daripada 5 tahun sebelumnya yaitu 4-20 mil menjadi 80-200 mil. Hal ini menjadi salah satu indikasi terganggunya SDI khususnya ikan layang di lokasi penangkapan nelayan setempat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis potensi lestari (MSY), dan tingkat pemanfaatan ikan layang yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2022. Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan jumlah sampel sebesar 25 unit kapal pukat cincin. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode produksi surplus model Schaefer didapatkan nilai potensi lestari (MSY) sebesar 1.482 ton/tahun, dengan upaya optimum (Fopt) sebesar 1.930 trip/tahun dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) 80% dari potensi lestari sebesar 1.186 ton/tahun. Sedangkan tingkat pemanfaatan rata-rata sebesar 70,95%, status tingkat pemanfaatan ikan layang yang didaratkan di PPI Pusong berada pada kategori tingkat optimum. Namun pendekatan kehati-hatian (precautionary approach) pemanfaaatan ikan layang tetap harus di kontrol dalam penangkapannya, agar sumberdaya ikan layang tetap lestari.Kata Kunci: Ikan Layang, Potensi lestari, Tingkat Pemanfaatan, PPI Puson