PREDIKSI KETERSEDIAN BERAS DI PROVINSI ACEH MENGGUNAKAN METODE SISTEM DINAMIK

Beras merupakan makanan pokok masyarakat di Provinsi Aceh. Pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan dan juga tingkat konsumsi beras yang meningkat akan mempengaruhi kebutuhan beras. Dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk dan tingkat konsumsi beras maka jumlah produksi beras sebagai makanan pokok pun harus terus meningkat agar dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Penggunaan peramalan atau prediksi telah banyak digunakan untuk mempersiapkan kondisi yang mungkin terjadi di masa depan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memprediksi kondisi di masa depan adalah sistem dinamik. Sistem dinamik menyediakan cara untuk memahami penyebab perilaku, mendeteksi perubahan awal dalam struktur dan menentukan faktor-faktor yang meramalkan perilaku secara signifikan dan sensitif. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi ketersediaan beras untuk 3 tahun yang akan datang menggunakan metode sistem dinamik dan membuat skenario perencanaan penyediaan beras di Provinsi Aceh. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari BPS Provinsi Aceh dan BULOG Divre Aceh. Variabel yang digunakan adalah populasi penduduk, produksi beras oleh petani, pengadaan beras BULOG, tingkat konsumsi beras, dan permintaan beras dari tahun 1995 sampai tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasukan beras yang melebihi permintaan membuat ketersediaan beras di Provinsi Aceh mengalami surplus. Pada tahun 2022 memiliki 776.121,25 ton atau 57,9% surplus beras, pada tahun 2023 memiliki 785.384,56 ton atau 57,86% surplus beras, dan memiliki 794.784,81 ton atau 57,81% surplus beras pada tahun 2024. Pengujian skenario 4 menyatakan apabila perubahan laju populasi penduduk menurun, perubahan laju beras produksi petani meningkat, dan perubahan laju pengadaan beras BULOG menurun maka diprediksikan akan menghasilkan beras surplus pada tahun 2024 di Provinsi Aceh sebesar 80%.Kata kunci: sistem dinamik, prediksi, ketersediaan beras, permintaan bera