PERBANDINGAN METODE RANTAI MARKOV TERBOBOTI DAN FUZZY TIME SERIES-MARKOV CHAIN DALAM PREDIKSI SUHU UDARA DI KOTA BANDA ACEH

Perubahan iklim dan cuaca akhir-akhir ini sangat ekstrim dan sulit diprediksi. Perubahan iklim tersebut terjadi karena adanya perubahan variabel iklim, seperti suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Kota Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi Aceh telah mengalami perkembangan pesat baik dari segi pembangunan kota maupun peningkatan jumlah penduduk. Bagi manusia, berdasarkan nilai indeks kenyamanan termis selama 30 tahun terakhir, populasi yang tinggal di Kota Banda Aceh merasakan kenyamanan termis pada kategori kondisi tidak nyaman (dirasakan oleh sebagian besar populasi). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya peningkatan suhu udara. Sehingga diperlukan adanya prediksi suhu udara untuk berbagai kebutuhan seperti membantu merencanakan kegiatan sehari-hari, melakukan pencegahan bencana, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini diterapakan metode rantai Markov terboboti dan Fuzzy Time Series-Markov Chain pada prediksi suhu udara mingguan di Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui hasil penerapan dan perbandingan tingkat akurasi metode rantai Markov terboboti dan metode Fuzzy Time Series-Markov Chain pada prediksi suhu udara mingguan di Kota Banda Aceh. Data yang digunakan adalah data suhu udara mingguan kota Banda Aceh dari 1 November 2019 s/d 4 November 2021. Hasil prediksi suhu udara kota Banda Aceh menggunakan metode rantai Markov terboboti atau Weighted Markov Chain (WMC) pada tiga minggu ke depan didapat suhu udara sebesar 26,5?. Hasil prediksi suhu udara kota Banda Aceh menggunakan metode fuzzy time series Markov chain pada tiga minggu ke depan di peroleh nilai prediksi adalah sebesar 26,66? untuk minggu ke-105, 26,79? untuk minggu ke-106 dan 26,83? untuk minggu ke-107. Tingkat akurasi MAPE metode WMC yaitu sebesar 1,5% dan metode metode fuzzy time series Markov chain sebesar 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa MAPE metode MWC lebih kecil dari metode FTS-MC maka dapat dikatakan bahwa pada penelitian ini prediksi suhu udara menggunakan metode WMC lebih baik dilakukan daripada metode FTS-MC