HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP TERHADAP OVERWEIGHT/OBESITAS PADA REMAJA DKI JAKARTA SELAMA PANDEMI COVID-19. THE RELATIONSHIP BETWEEN LIFESTYLE AND OVERWEIGHT/OBESITY IN ADOLESCENTS AT DKI JAKARTA DURING COVID-19 PANDEMIC

Kegemukan hingga obesitas merupakan kondisi abnormal pada tubuh seseorang akibat ketidakseimbangan energi masuk dengan energi keluar. Energi yang masuk dalam tubuh ditandai dengan asupan pola makan sedangkan energi yang keluar ditandai dengan adanya aktivitas fisik. Faktor utama yang menyebabkan prevalensi obesitas meningkat adalah gaya hidup. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat gaya hidup masyarakat terutama remaja berubah ke arah yang lebih modern. Terlebih pada masa pandemi COVID-19, perubahan gaya hidup membuat peluang meningkatnya obesitas semakin tinggi akibat penerapan aturan social distancing dan work from home yang memaksa masyarakat untuk dirumah saja sehingga aktivitas masyarakat menjadi sangat minim. Perubahan gaya hidup membuat para remaja semakin sering melakukan aktivitasnya dengan mengakses media elektronik sehingga remaja cenderung menikmati hidupnya tanpa memperhatikan gaya hidup berupa aktivitas fisik dan perilaku makan yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya hidup remaja selama pandemi COVID-19 serta mendeskripsikan adanya hubungan antara gaya hidup remaja terhadap kejadian overweight/obesitas. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner secara online di berbagai platform media sosial dengan perhitungan sampel menggunakan teknik purposive random sampling pada sasaran responden para remaja berusia 10-19 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Hasil dari survei akan dianalisis secara deskriptif atau univariat, komparasi, serta bivariat untuk melihat adanya hubungan gaya hidup remaja dengan overweight/obesitas selama pandemi COVID-19. Penelitian ini diawali dengan menghitung jumlah sampel minimal yang dibutuhkan yaitu sebanyak 400 responden. Dari hasil penyebaran data diperoleh responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 693 responden namun setelah diseleksi dan direduksi sesuai kriteria inklusi menjadi 461 responden. Hasil jawaban responden diuji menggunakan software SPSS dengan uji deskriptif, komparasi, dan hubungan. Uji komparasi dalam penelitian ini menggunakan mann whitney sedangkan uji hubungan dalam penelitian ini menggunakan spearman rank. Uji komparasi dalam penelitian ini digunakan sebagai pelengkap untuk mengetahui adanya perbedaan faktor jenis kelamin terhadap pola makan, aktivitas fisik, dan overweight/obesitas. Hasil uji statistik memberikan nilai p