Pengaruh Jenis Kontaminan Pada Isolator Kaca Terhadap Karakteristik Surface Discharge

Isolator kaca adalah isolator yang banyak digunakan pada jaringan distribusi sekunder. Isolator kaca memiliki sifat mengkondensir kelembaban udara, sehingga lebih mudah kontaminan melekat dipermukaan isolator tersebut. Kontaminan yang sering dijumpai pada isolator yaitu air hujan, debu, fly ash, alga dan lain-lain. Kontaminan tersebut dapat mempengaruhi kekuatan dielektrik isolator kaca dan dapat menimbulkan arus bocor. Pada tugas akhir ini akan dilakukan pengujian dan simulasi pengaruh kontaminan garam, fly ash, dan alga terhadap karakteristik surface discharge pada permukaan isolator kaca. Pengujian dilakukan untuk menganalisis karakteristik surface discharge pada permukaan isolator kaca akibat pengaruh kontaminan dengan memvariasikan nilai ESDD maupun NSDD kontaminan pada permukaan isolator. Sebagai metode, digunakan aplikasi simulasi berbasis FEM (Finite Element Method). Sebelum simulasi, isolator dimodelkan dalam dua dimensi menggunakan aplikasi desain grafis. Model isolator tersebut kemudian dimasukkan ke aplikasi simulasi berbasis FEM (Finite Element Method) untuk dianalisis karakteristik surface discharge. Isolator kaca yang disimulasikan diberikan kontaminan garam, fly ash, dan alga dengan nilai konduktivitas listrik masing-masing. Hasil yang didapatkan yaitu desain 2D isolator kaca tidak dapat merepresentasikan desain 3D karena perbedaan distribusinya terlalu jauh. Nilai maksimum medan listrik pada isolator tanpa kontaminan, kontaminan garam, fly ash, dan alga yang didapatkan sebesar 2,31 × 106 V/m, 2,91 × 106 V/m, 3,2 × 106 V/m, dan 2,81 × 106 V/m. Arus bocor isolator kaca tanpa kontaminan pada tegangan 30 kV didapatkan hasil simulasi sebesar 0,33058 mA dan hasil pengujian sebesar 0,332 mA. Arus bocor isolator kaca kontaminan garam, fly ash, dan alga kondisi sangat berat pada tegangan 30 kV didapatkan hasil simulasi sebesar 0,40216 mA, 0,33124 mA, 0,38821 mA dan hasil pengujian sebesar 0,41 mA, 0,334 mA, 0,38 mA. Hal ini menunjukkan hasil simulasi dapat merepresentasikan hasil pengujian. ====================================================================================== Glass insulator is insulators widely used in secondary distribution networks. Glass insulators have the property of condensing air humidity, making it easier for contaminants to stick to the surface of the insulator. Contaminants often found in insulators are rainwater, dust, fly ash, algae and others. These contaminants can affect the dielectric strength of the glass insulator and can cause leakage currents. This final project will be tested and simulated the effect of salt, fly ash, and algae contaminants on the surface discharge characteristics on the surface of the glass insulator. The test was conducted to analyze the characteristics of the surface discharge on the surface of the glass insulator due to the influence of contaminants by varying the ESDD and NSDD values of the contaminants on the insulator surface. As a method, a simulation application based on FEM (Finite Element Method) is used. Before the simulation, the insulator is modeled in two dimensions using a graphic design application. The insulator model is then entered into a simulation application based on FEM (Finite Element Method) to analyze surface discharge characteristics. The results obtained are that the 2D design of the glass insulator cannot represent the 3D design because the distribution difference is too far. The maximum values for the electric field in the insulator without contaminants, salt contaminants, fly ash, and algae obtained are 2.31 × 106 V/m, 2.91 × 106 V/m, 3.2 × 106 V/m, and 2.81 × 106 V/m. The leakage current of the glass insulator without contaminants at a voltage of 30 kV obtained a simulation result of 0.33058 mA and a test result of 0.332 mA. The leakage current of the glass insulator contaminants of salt, fly ash, and algae in very heavy conditions at a voltage of 30 kV obtained simulation results of 0.40216 mA, 0.33124 mA, 0.38821 mA and test results of 0.41 mA, 0.334 mA, 0.38 mA. This shows that the simulation results can represent the test results