PENGARUH PEMBERIAN THERMAL BLANKET TERHADAP KEJADIAN SHIVERING PERIANESTESI SECTIO CAESAREA MENGGUNAKAN SPINAL ANESTESI DI RSUD KELET JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

“PENGARUH PEMBERIAN THERMAL BLANKET TERHADAP KEJADIAN SHIVERING PERIANESTESI SECTIO CAESAREA MENGGUNAKAN SPINAL ANESTESI DI RSUD KELET JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH” Tri Teguh Haryanto1 , Eko Suryani 2, Atik Badi’ah 3 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55293 Email : triteg0506@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Shivering yang terjadi sering menyebabkan ketidaknyaman pasien perioperatif serta gangguan dalam penatalaksanaan pembedahan sectio caesarea, durasi perioperasi panjang ,shivering menyebabkan vasokontriksi perifer, peningkatan kebutuhan oksigen, peningkatan produksi karbon dioksida, menurunkan oksigen saturasi arteri, metabolisme obat menurun, mengganggu terbentuknya faktor pembekuan, menurunnya respon imun, gangguan penyembuhan luka, meningkatnya pemecahan protein dan iskemik otot jantung. Salah satu penatalaksanaan untuk menangani pemberian thermal blanket terhadap kejadian shivering perianestesi sectio caesarea menggunakan spinal anestesi di RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian thermal blanket terhadap kejadian shivering perianestesi sectio caesarea menggunakan spinal anestesi di RSUD Kelet Jepara Provinsi Jawa Tengah Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan post test wiht control group. Pengambilan sampel dilakukan di Kamar Bedah RSUD Kelet Jepara. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel keseluruhan 60 orang, dibagi menjadi 2 kelompok dimana 30 orang diberikan intervensi penggunaan thermal blanket dan 30 intervensi memberikan blood warmer / fluid warmer. Uji Analisis Univariat dan Bivariat data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pemberian thermal blanket terhadap kejadian shivering perianestesi sectio caesarea dengan spinal anestesi. kelompok intervensi dan kelompok kontrol diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) atau sering disebut p value sebesar 0.000. Syarat hipotesis akan diterima jika nilai (p