HUBUNGAN ISLAM DAN POLITIK MASA ORDE BARU (1966-1998) MENURUT PERSPEKTIF AHMAD SYAFII MAARIF

Ahmad Syafii Maarif merupakan tokoh cendikiawan muslim Indonesia yang terkenal dengan pemikirannya yang terbuka dan egaliter. Cara pandangnya mengenai hubungan Islam dan politik di Indonesia telah menemukan momentum yang tepat di saat negara Indonesia sedang dilanda berbagai permasalahan. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Islam dan Politik masa Orde Baru, bagaimana hubungan Islam dan masa Orde Baru menurut perspektif Ahmad Syafii Maarif, dan Dampak relasi Islam dan Politik masa Orde baru menurut perspektif Ahmad syafii Maarif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun metode yang digunakan ialah metode penelitian sejarah yang memuat lima unsur yaitu: Pemilihan Subjek, Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi dalam menjawab persoalan tentang Hubungan Islam dan Politik masa Orde Baru (1966-1998) Menurut Perspektif Ahmad Syafii Maarif. Sebagai landasan dalam penelitian yang sesuai dengan objek terkait, teori yang digunakan adalah teori hubungan, Islam dan politik. Hasil Penelitian ini menunjukan Islam dan Politik Orde Baru ditandai dengan munculnya dominasi Soeharto. Sekaligus menjadi periode baru bagi umat Islam dalam mengaktifkan kembali kegiatan politik yang dilandasi oleh demokrasi. Hubungan Islam dan politik sejalan dengan konsep Islam rahmatan lilalami yang mampu meberikan solusi dari semua masalah bangsa dan negara. Namun kenyataanya Islam masih digunakan untuk jalan mendapatkan keuntungan duniawi. Bahkan Ketua Dewan Pembina Golkar dapat membatalkan keputusan siapa saja yang tak sejalan dengan kehendaknya