PERAN MAIMINAH BINTI HARITS DALAM PERIWAYATAN HADIS

Selama berabad-abad terakhir kaum perempuan muslim telah dihalang�halangi dari mencari dan memperoleh ilmu. Konsekuensinya, buta aksara dan kebodohan tersebar luas dikalangan perempuan muslim. Ayat-ayat al-Qur’an yang memungkinkan wanita berkiprah dimasyarakat tidak diperbolehkan. Skripsi ini membahas tentang bagaimana peran periwayatan hadis Maimunah binti Harits dalam al-Kutub al-Tis’ah, masalah pokok dalam penelitian ini hadis apa saja yang diriwayatkan Maimunah binti Harits, jumlah hadis yang diriwayatkan Maimunah binti Harits dan bagaimana kontribusi beliau dalam periwayatan hadis. Untuk menjawab pertanyaan di atas digunakan pendekatan historis bertujuan untuk melihat secara komprehensip mengenai bagaimana peran Maimunah binti Harits dalam pengembangan periwayatan hadis, dalam mengumpulkan daa penulis menggunakan penelitian kepustakaan. Cara kerjanya yaitu penulis mengutip data�data kualitatif yang bersumber dari berbagai literatur yang menyangkut masalah peran Maimunah binti Harits dalam periwayatan hadis baik yang bersifat primer maupun sekunder. Hasil penelitian ini Maimunah binti Harits meriwayatkan 72 hadis dari Rasulullah saw. dengaan 22 tema yang menyangkut masalah bagaimana perilaku Rasul ketika di rumah. Metode tahammul beliau dengan cara menyaksikan langsung Rasulullah saw., Maimunah binti Harits menjadi asbab al-wurud, beliau bagian dari matan, menghadiri majlis ilmu Rasulullah, menjadi perantara sahabat bertanya. Implikasi penelitian ini secara pribadi tingkah laku Maimunah binti Harits memberikan suri tauladan bagaimana beliau sebagai perempuan, sebagai penuntut dan pengajar ilmu agama, dan sebagai istri seorang pemimpin agama. Secara umum Islam sangat memperhatikan kehormatan dan senantiasa memberikan lingkungan yang aman bagi perempuan dan Islam tidak membatasi pendidikan terhadap kaum perempuan