ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FPEB UPI

ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal (schedule) yang telah direncanakan dengan realisasi di lapangan yang mengakibatkan terjadi keterlambatan suatu proyek. Untuk mengantisipasi keterlambatan dalam suatu proyek maka perlu dilakukan percepatan waktu proyek. Dengan adanya percepatan waktu pelaksanaan proyek dapat mengantisipasi adanya penalti yang dijatuhkan kepada kontraktor akibat keterlambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dan biaya optimum percepatan waktu dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) 1 jam, 2 jam dan 3 jam kerja (lembur) dan dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja menggunakan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) pada Proyek Pembangunan Gedung FPEB UPI Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan percepatan waktu akibat penambahan jam kerja (lembur) waktu dan biaya optimum proyek terdapat pada penambahan 3 jam kerja (lembur) yaitu pada durasi 554 hari kerja dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 32 hari (5,46%) dengan total biaya sebesar Rp. 57.936.576.698,11 terdapat pengurangan biaya proyek sebesar Rp. 110.627.301,89 (0,19%), sedangkan untuk penambahan tenaga kerja waktu dan biaya optimum terdapat pada durasi 453 hari kerja dengan efisiensi waktu sebanyak 133 hari (22,70%) dengan total biaya sebesar Rp. 57.320.363.716,93 terdapat pengurangan biaya proyek sebesar Rp. 726.840.283,07 (1,25%). Maka dari itu, percepatan waktu optimum menggunakan metode Time Cost Trade Off akibat penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja didapatkan persentase efisiensi biaya pada penambahan tenaga kerja lebih besar dibandingkan dengan efisiensi biaya akibat penambahan jam kerja (lembur). Maka berdasarkan kedua alternatif tersebut, alternatif yang paling efektif untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan adalah dengan menggunakan alternatif penambahan tenaga kerja. ABSTRACT In the implementation of construction projects, there is often a discrepancy between the schedules that has been planned and the realization in the field which results is delays in a project. To anticipate delays in a project, it is necessary to accelerate the project time. With the acceleration of the project implementation time, it can anticipate a penalty imposed on the contractor due to delays. This study aims to determine the optimum time and cost of time acceleration with variations in the addition of working hours (overtime) of 1 hour, 2 hours and 3 hours of work (overtime) and compared with the addition of labor using the Time Cost Trade Off (TCTO) Method in the Gedung FPEB UPI Development Project, Bandung City. This research uses quantitative descriptive methods. The results of the study found that with the acceleration of time due to the addition of working hours (overtime) time and the optimum cost of the project was found in the addition of 3 hours of work (overtime), namely at a duration of 554 working days with a project time efficiency of 32 days (5.46%) with a total cost of Rp. 57,936,576,698.11 there was a reduction in project costs of Rp. 110,627,301.89 (0.19%), while for the addition of time labor and optimum costs are found in the duration of 453 working days with a time efficiency of 133 days (22.70%) with a total cost of Rp. 57,320,363,716.93 there was also a reduction in project costs of Rp. 726,840,283.07 (1.25%). Therefore, the acceleration of the optimum time using the Time Cost Trade Off method due to the addition of working hours (overtime) and the addition of labor obtained a percentage of cost efficiency in the addition of labor is greater than the cost efficiency due to the addition of working hours (overtime). So based on these two alternatives, the most effective alternative to speed up the completion of work is to use the alternative of adding labor