IMPLEMENTASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK KEMANDIRIAN PENGRAJIN DI DESA LEUWILAJA

Pengelolaan sumber daya manusia mampu menciptakan kualitas dan kemandirian masyarakat. industri kreatif hadir menjadi wadah bagi masyarakat untuk mampu berproses dalam meningkatkan keterampilan. Dengan kemudahan akses informasi dn komunikasi technoprenuership menjadi peluang emas bagi para pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Dengan metode bisnis tersebut dapat berdampak baik dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tujuan penelitian ini ialah untuk menggali lebih bagaimana tahapan proses implementasi technopreneurship dan melihat perubahan yang dirasakan oleh masyarakat. Metode yang digunakan ialah studi kasus dengan pendekatan Kualitatif. Dengan objek penelitian para pengrajin anyaman yang sudah melakukan penggunanaan teknologi dalam usahanya baik didalam penjualan ataupun dalam komunikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pengelolaan sumber daya manusia mencakup kegiatan seleksi Anggota, kriteria peserta, pengembangan skill, dan motivasi kerja hal tersebtut dapat dilihat dari keterlibatan masyarakat pada setiap tahapan produksi 2) Manajemen produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan alur produksi yakni pra produksi, produksi dan post-produksi dengan adanya distribusi sumber daya manusia. sesuai dengan keterampilan yang dimiliki 3) Pemanfaatan teknologi seperti pada jenis sosial media dan alat komunikasi tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi dapat digunakan sebagai media promosi dan sumber informasi. 4) Business Skills pemilik usaha mencakup problem solving, komunikasi, relasi, berfikir kreatif sudah memiliki kompetensi seperti personal effective competencies, workplace competencies, dan Industry Wide Competencies 5) Penerapan technopreneurship telah mengakibatkan perubahan segmentasi pasar, mata pencaharian dan sosial ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat