Perbedaan Perilaku Prososial Ditinjau dari Suku Jawa dan Suku Batak pada Remaja di Desa Nagori Kandangan Simalungun

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku prososial ditinjau dari suku Jawa dan suku Batak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Perilaku prososial adalah bentuk tindakan yang dilakukan atau yang direncanakan untuk menolong orang lain tanpa memperdulikan motif-motif dari si penolong dan mempunyai dampak sosial secara positif yang ditunjukan bagi kesejahteraan orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Sejalan dengan pembahasan yang ada dalam landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku prososial suku Jawa dan suku Batak pada remaja di Desa Nagori Kandangan Simalungun dengan asumsi suku Jawa lebih tinggi daripada suku Batak. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang suku Jawa dan 30 orang suku Batak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Random Sampling. Pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS adalah analisis 1 jalur. Penelitian ini menggunakan skala perilaku prososial dengan menggunakan model Skala Likert. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa penelitian ini menggunakan metode analisis data varians 1 jalur, dimana hasil pengolahan data diperoleh hasil-hasil sebagai berikut : a) Terdapat perbedaan perilaku prososial yang signifikan antara suku Jawa dan suku Batak. Hal ini dibuktikan koefisien perbedaan F = 27,283 dengan P = 0,000 < 0,005. Artinya adanya perbedaan perilaku prososial antara suku Jawa dan suku Batak. b) Dari hasil penelitian, di dapatkan mean empirik suku Jawa sebesar 165,10 yang tergolong tinggi dan mean empirik suku Batak sebesar 150,73 yang tergolong sedang. Melihat hasil analisis penelitian, maka hipotesis diterima.This study aims to look at difference in prosocial behavior in terms of the Javanese and Batak tribes. This study used a quantitive approach. The prosocial behavior is form of action taken or planned to help others without regard to the motives of the Helper and have a positive impact aimed at the walfare of others, both physically and psychologically. In line with the discussion in the theoretical basis, then the hypothesis proposed in this study is that there are difference in prosocial behavior of Javanese and Batak tribes in adolescents in the village of Nagori Kandangan Simalungun with assuming the Javanese is higher than the Batak tribes. The sample of this study is 60 people, consisting of 30 Javanese people and 30 bataknese people. The sampling technique used is purposive random sampling. Hyphothesis testing with the help of SPSS is 1 Lane analysis. This study used prosocial behavior scale by using likert scale model. Based on data analysis, it is known that this study used a 1 Lane variant data analysis method. The results of data processing obtained the following results : a) there are significant difference in prosocial behavior between Javanese and Batak tribes this is evidenced the coefficient of difference F = 27,283 with P = 0,000 < 0,005. Meaning that there is a difference between the Javanese and Batak tribes. b) from the results of the study, it was found that the empirical mean Javanese was 165,10 which was classified as high and the empirical mean of the Batak tribes was 150,70 which classified as moderate. See the results of the research analysis, the hypothesis is accepted