Kebijaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Kota dalam Pembangunan Rumah Toko di Kota Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Guna menjaga keseimbangan pertumbuhan ekomoni dan pertumbuhan fisik kota serta aspek-aspek kehidupan yang lainnya, perlu adanya suatu pedoman yang dapat mengendalikan serta mengarahkan perkembangan fisik lingkungan kawasan. Agar pemahaman masyarakat terhadap Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) dapat optimal dan tepat sasaran maka perlu diatur kembali agar lebih operasional di lapangan. Kebijaksanaan. rencana tata ruang kota yang menjadi pembahasan skripsi ini adalah kebijakan tata ruang Kota Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Permasalahan yang diajukan adalah "bagaimana kebijaksanaan rencana umum tata ruang wilayah dan rencana umum tata ruang kota dalam pembangunan rumah teks di Kabupaten Deli Serdang". Hasil penelitian drui pembahasan menjelaskan penetapan tujuan/sasaran dalam perencanaan pembangunan berada dalam kategori kurang baik yaitu dengan dihasilkan skor sebesar 638 atau presentase sebesar 50,63%, hal ini diakibatkan belum seluruh responden mengetahui bahwa Pemerintah Daerah Kota Lubuk Pakam telah membuat suatu aturan atau arahan tentang perencanaan pembangunan Kota Lubuk Pakam. Pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya manusia, uang maupun tanah dalam perencanaan pembangunan berada pada kategori kurang baik, hal ini terbukti dari hasil tanggapan responden atas pertanyaan penelitian yang menghasilkan skor sebesar 652 atau presentase sebesar 51,82%. Hal ini disebabkan belum adanya keterlibatan Pemerintah Kota dalam perencanaan pembangunan sebagai koordinator mulai dari Musbang dan diskusi UDKP pada tingkat Kecamatan, yang selanjutnya dibahas melalui Rakorbang Tingkat II sesuai dengan prioritas dimasukkan ke format UR 1, selanjutnya dibahas melalui Rakorbang Tingkat I dimasukkan ke format UR 2, dan UR 1 dan OR 2 menjadi masukan dalam Koregbang dan Konasbang. Selain itu perlu pelaksanaan terhadap pedoman dan petunjuk bagi penngaturan dan pembangunan fisik ruang y~g ada di Kota Lubuk Pakam. Pelaksanaan rencana dalam perencanaan pembangunan juga berada pada kategori kurang baik hal ini terlihat dari diperolehnya skor sebesar 615 atau prosentase sebesar 48,80%. Hal ini disebabkan masih ditemukannya suatu pembangunan yang kurang sesuai dengan rencana pembangunan sehingga kurang berfungsinya perencanaan pembangunan perkotaan yang telah dibuat