Peranan Motivaai dan Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kesehatan Pemko Binjai

Motivasi merupakan sarana manajemen untuk merangsang pegawai melakukan pekerjaan secara sukarela tanpa paksaan guna pencapaian tujuan organisasi. Motivasi sangat efektif untuk membangkitkan semangat kerja dan meningkatkan efisiensi kerja dalam meningkatkan efektivitas pegawai. Jadi hubungan motivasi dengan efektivitas sangat erat kaitannya, karena motivasi dan efektivitas tidak bisa dipisahkan. motivasi sebagai perangsang dan efektivitas sebagai hasil akhir dari kegiatan atau aktivitas pegawai yang memberikan keuntungan bagi organisasi. Adapun perumusan masalah yang penulis ajukan adalah : "Bagaimana motivasi yang diberikan dapat berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Pemko Binjai?". Dan hipotesisnya adalah : "Apabila motivasi yang diberikan sudah selaras dengan kebutuhan para pegawai, sehingga mampu meningkatkan efektivitas kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Pemko Binjai". Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemberlan motivasi dapat diselaraskan dengan kebutuhan dan keinginan pegawai yang merupakan alasan dasar pegawai melakukan kegiatan/aktivitas. Pada umumnya kebutuhan dan keinginan pegawai berbeda-beda antara lndividu yang satu dengan yang lainnya, maka pimpinan harus mampu menerapkan motivasi sesuai kebutuhan pegawai yaitu dengan melihat sikap dan tingkah laku pegawai, perubahan sikap dan tingkah laku merupakan pencerminan dari ketidakpuasan pegawai akan sesuatu yang dihadapi atau diperoleh. Pemberian motivasi dapat dilakukan dengan kebijakan organisasi atau memperhatikan keinginan/kebutuhan pegawai maka motivasi harus mampu menjembatani dua kepentingan yaitu kepentingan organisasi dan kepentingan pegawai. Pimpinan dapat menerapkan motivasi negatif yang merupakan suatu tindakan yang bersifat mendidik agar pegawai mematuhi disiplin kerja dalam organisasi, dan tindakan pimpinan harus berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Hal lni sangat panting untuk menyadarkan para pegawai akan tugas dan tanggung jawabnya. Dan tindakan yang dlberikan baik positif dan negatif tidak dibenarkan atas dasar keinginan individu pimpinan, yang mengarah kepada hal-hal yang dapat merugikan organisasi. Motivasi yang dlberikan dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan seorang pemimpin, yang merupakan suatu kendala dalam memberikan motivasi positif dan negatif. Gaya kepemimpinan yang mengarah kepada kekuasaan akan memaksa pegawal melakukan pekerjaan secara terpaksa, dalam jangka waktu pendek bisa berhasil tetapi dalam jangka panjang akan berpengaruh buruk terhadap sikap dan perilaku pegawai