Pembentukan Persepsi Gay Terhadap Pernikahan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai Pembentukan Persepsi Gay Terhadap Pernikahan. Dalam hal ini hal yang ingin diteliti adalah Pembentukan Identitas Gay, Pembentukan Persepsi Terhadap Pernikahan dan Arti Pernikahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah dua orang pria gay yang belum menikah yang berada pada usia dewasa. Penelitian kualitatif ini didukung oleh teori Tahap pembentukkan identitas gay, persepsi dan teori pernikahan. Homoseksual adalah seseorang yang memiliki ketertarikan antara sesama gendernya. Homoseksual dibagi atas dua bagian yaitu gay dan lesbi. Gay adalah seseorang yang memiliki ketertarikan antara laki-laki dengan laki-laki. Lesbi adalah ketertarikan antar perempuan dengan perempuan. Bedahalnya dengan biseks mempunyai suatu ketertariakan antar kedua-duanya yakni antara laki-laki dan Perempuan. Persepsi adalah merupakan proses penilaian terhadap objek tertentu. Pernikahan adalah suatu ikatan antara pria dengan wanita sebagai suami istri yang sah berdasarkan hukum, agama dan masyarakat. Hasil penelitin ini menyimpulkan bahwa pembentukan identitas gay terhadap Faisal (responden I) dan Juna (responden II) adalah suatu perhatian yang berlebihan dari orang tua dimana responden adalah sosok yang di manja dalam keluarganya dan adanya faktor lingkungan dimana responden dimasa kecilnya sering bermain dengan anak perempuan dari pada anak laki-laki. Hal inilah yang memicu kedua responden menjadi seorang gay yang memiliki suatu ketertarikan antara laki-laki dengan laki-laki. Dalam hal ini kedua responden mempersepsikan pernikahan adalah suatu hal yang baik untuk dilakukan dimana pemikahan dapat berdampak positif terhadap orang yang melakukan pernikahan baik itu dimata hukum, agama dan masyaraka