Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Semangat Kerja Dengan Keterlibatan Kerja Pegawai Inspektorat Kabupaten Langkat

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterlibatan kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Langkat. Pegawai yang memiliki keterlibatan kerja yang agak kurang, semangat kerja yang kurang juga dan pemimpin yang transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang mencurahkan perhatiannya kepada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pengikutnya dan kebutuhan pengembangan dari masing-masing pengikutnya dengan cara memberikan semangat dan dorongan untuk mencapai tujuannya (Robbins,2010). Lebih lanjut Yukl (2009) menyatakan bahwa para pemimpin tranformasional membuat para pengikut menjadi lebih menyadari kepentingan dan nilai dari pekerjaan dan membujuk pengikut untuk tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri demi organisasi. Keterlibatan kerja juga dipengaruhi oleh faktor semangat kerja. Semangat kerja merupakan sikap individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerja yang tercermin dengan adanya minat, gairah dan bekerja secara lebih giat terhadap pekerjaan yang dilakukannya (Anoraga dan Suyati ,1995). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional dan semangat kerja dengan keterlibatan kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Langkat. Hipotesa yang diajukan adalah ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan semangat kerja dengan keterlibatan kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Langkat. Subjek penelitian adalah pegawai Inspektorat Kabupaten Langkat yang berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Hasil pnelitian yang diperoleh adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan tarnsformasional dan semangat kerja dengan keterlibatan kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Langkat. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi Freg = 2,161 ; P>0,050. Dengan demikian maka hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini dinyatakan tidak diterima. Adapun besarnya pengaruh kepemimpinan transformasional dan semangat kerja terhadap keterlibatan kerja memberikan pengaruh 11,9%. Hal ini berarti ada sebanyak 88,1% factor lain yang mempengaruhi keterlibatan kerja pegawai yang tidak diteliti pada penelitian ini. Dari hasil penelitian diketahui bahwa subjek memiliki kepemimpinan transformasional yang tergolong tinggi, semangat kerja yang tergolong tinggi dan keterlibatan kerja yang tergolong sedang.Servants as an element of the State apparatus has a role and a very important position within the framework of the implementation of the general duties of government , and social development . To solve the problems of the crisis of confidence and demands for reform this society , then the government officials should have a high level of job involvement in carrying out the duties and responsibilities , in order to reach a good governance and free from corruption , collusion and nepotism ( KKN ) . High levels of work engagement will reduce absenteeism and resignation of employees in an organization . While a low level of job involvement will increase absenteeism and resignation rate is higher in a organisasi.Pada this study aims to determine whether there is a relationship Transformational Leadership and Morale on Employee Engagement at Work Inspectorate Langkat . Studies measuring instrument using a Likert scale that measures the job involvement , transformational leadership and morale . Data processing is done by using a computer system with SPSS version 15.0 . Data were collected from 35 koesioner deployed on Employee Inspectorate Langkat . The survey results revealed that the hypothesis is not accepted where the value of P > 0.05