Hubungan Antara Konformitas dengan Penyesuaian Diri pada Remaja di nLP KLAS IIA Anak Medan

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konformitas dengan penyesuaian diri pada remaja di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Medan. Dengan asumsi bahwa ketika konfirmitas semakin tinggi maka semakin baik penyesuaian diri didalam suatu kelompokdan ketika konformitas rendah maka semakin buruk pula penyesuaian diri di dalam suatu kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah para narapidana remaja di LP Klas II A Anak Medan yang berjumlah 70 0rang dengan menggunakan teknik quota sampling. Penelitisan ini disusun berdasarkan metode skala likert dengan menggunakan alat ukur konformitas. Taylor, dkk (2004) yang terdiri dari aspek peniruan, penyesuaian, kepercayaan, kesepakatan, dan ketaatan. Penelitian ini juga menggunakan alat ukur penyesuaian diri menurut Bruno (dalam Drajat 1983) dengan aspek penyesuaian pribadi dan penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial