Ada pertanyaan yang menarik untuk kita renungkan setiap kali kita mendengarkan azan, panggilan untuk sholat. Jawaban kita sebagai orang yang mendengarkan azan, mengulang kalimat azan itu sendiri. Ketika muazzin berkata Allaahu Akbar-Allaahu Akbar, kita menjawab Allaahu Akbar-Allaahu Akbar. Ketika muazzin berkata Asyhadu Anlaa ilaaha illallaah, kita berkata Asyhadu Anlaa ilaaha illallaah. Tetapi ketika muazzin mengatakan Hayya alash-sholaah, jawaban kita bukan Hayya alash-sholaah. Tapi kita menjawab Laa hawlaa walaa quwwataa illaa billaah. Hayya alal-falaah, kita juga menjawab Laa hawlaa walaa quwwataa illaa billaah. Ini menjadi menarik, mengapa pada saat Allaahu Akbar atau Syahadatain kita mengulang kalimat itu. Tapi ketika ajakan ...