The Relationship between Religiosity and Optimism of Teenagers Victims of Natural Disasters at Rumah Anak Madani Medan

25 HalamanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan optimisme remaja korban bencana alam di Rumah Anak Madani Medan. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara retigiusitas dengan optimisme pada remaja korban bencana alam di Rumah Anak Madani Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja korban bencana alam yang bertempat tinggal di Rumah Anak Madani Medan, yang berusia berkisar 12 tahun- 15 tahun. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, dengan jumlah sampel 43 orang. Penelitian ini menggunakan skala retigiusitas yang berjumlah 27 aitem, yang disusun peneliti dengan mengacu pada Glock dan Stark ( dalam Ancok dan Suroso 2005) dengan dimensi-dimensi: (1) dimensi keyakinan, (2) dimensi pengalaman, (3) dimensi pengetahuan agama, (4) dimensi pengamalan dan (5) dimensi praktek agama. Sedangkan skala optimisme berdasarkan teori Ellis bersama Beck (dalam. Seligman, 2005) dimensi-dimensi optimisme yaitu permanence (keabadian), pervasiveness (peresapan) dan personalization (personalisasi) yang berjumlah 34 aitem. Skala tersebut disusun oleh peneliti untuk membantu pengumpulan data. Skala religiusitas dapat dinyatakan reliabel dimana ra = 0,8908 dan skala optimisme dengan ra = 0,8796. Hasil analisis product moment menunjukkan korelasi antara religiusitas dengan optimisme pada remaja korban bencana alam di Rumah Anak Madani yaitu rxy = 0.505 dengan signifikansi sebesar 0,00 (p lebih kecil sama dengan 0,010). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara religiusitas dengaa optimis pada remaja korban bencana alam di Rumah Anak Madani Medan. Artinya semakin tinggi tingkat religiusitas, maka semakin optimis remaja korban bencana alam di Rumah Anak Madani Medan. This study aims to determine the relationship of religiosity with the optimism of teenagers who are victims of natural disasters at the Madani Children's House in Medan. The hypothesis proposed in this study is that there is a relationship between positive between religiosity with optimism in youth victims of natural disasters in Indonesia Children's House Madani Medan. The population in this study were disaster victims beautiful nature residing in the Medan Madani Children's House, which is around 12 years old- 15 years. The sampling technique used is total sampling, with a sample of 43 people. This study uses a scale of religiosity which amounts to 27 items, compiled by researchers with reference to Glock and Stark (in Ancok dan Suroso 2005) with the following dimensions: (1) belief dimension, (2) dimension experience, (3) dimension of religious knowledge, (4) dimension of practice and (5) dimensions of religious practice. While the optimism scale based on Ellis theory with Beck (in. Seligman, 2005) dimensions of optimism namely permanence (eternity), pervasiveness (permeation) and personalization (personalization) totaling 34 items. The scale is compiled by researcher to assist with data collection. The religiosity scale can be declared reliable where ra = 0.8908 and scale optimism with ra = 0.8796. Product moment analysis results show correlation between religiosity and optimism in adolescent victims of natural disasters in The Madani Children's House is rxy = 0.505 with a significance of 0.00 (p is smaller than 0.010). These results indicate that there is a positive relationship between religiosity with optimism for teenagers who are victims of natural disasters at the Madani Children's House Medan. This means that the higher the level of religiosity, the more optimistic adolescents are victims of natural disasters at the Children's House Madani Medan