The Role of General Criminal Investigators as Investigators in the Crime of Theft with Weighting (CURAT) and Violent Theft (CURAS) (Study at Medan Police)

112 halamanThe city of Medan as one of the Metropolitan cities in Indonesia has a high crime rate compared to other cities in Indonesia. One of the crimes that disturbs society is the theft of theft and theft by force. Victims of theft with the denial and violence are not only civilians, but also police officers. The perpetrators of theft perpetrate sadistic and cruel acts in the action, so that often cause the victim was injured or even lost his life. The role of the Police especially the general criminal section to investigate cases of theft so that the people of the city are not afraid and frightened. Problems in this research include looking for factors causing the increase of criminal theft with the weighting and violence in Medan City, How is the criminal criminal role of the general Police of Medan and what are the common criminal criminal barriers in tackling the crime of theft with the weighting and violence in Medan City. This research uses normative juridical research method, with qualitative analysis. The data used is sekunde data by using primary law source. The results obtained in this research is that the cause of the increase of criminal theft rate with the weighting and violence are internal and external factors of the perpetrators of crime. The general criminal investigation Polrestabes Medan has the role of investigator and investigator in the theft of criminal act of theft and violence which can use the authority given by KUHAP and the police law. Obstacles obtained by criminal detectives umm can be categorized into juridical and non-juridical barriers. Kota Medan sebagai salah satu kota Metropolitan di Indonesia memiliki tingkat kejahatan yang tinggi dibandingkan kota lain di Indonesia. Salah satu kejahatan yang meresahkan masyarakat adalah pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan. Korban dari pencurian dengan pemberatan dan kekerasan tidak saja masyarakat sipil,tetapi juga aparat kepolisian. Pelaku pencurian melakukan tindakan sadis dan keji dalam aksinya, sehingga seringkali menyebabkan korban terluka atau bahkan kehilangan nyawa. Peran Kepolisian khususnya bagian reserse kriminal umum untuk melakukan penyidikan terhadap kasus pencurian agar masyarakat kota medan tidak resah dan ketakutan. Permasalahan dalam penelitian ini diantaranya mencari faktor penyebab peningkatan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan kekerasan di Kota Medan, Bagaimana peran reserse kriminal umum Polresta Medan dan apa hambatan reserse kriminal umum dalam menanggulangi tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan kekerasan di Kota Medan. Penelitian ini mempergunakan metode penelitian hukum yuridis normatif, dengan analisis kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunde dengan mempergunakan sumber hukum primer. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa penyebab terjadinya kenaikan tingkat tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan kekerasan adalah faktor internal dan eksternal pelaku kejahatan. Reserse Kriminal umum Polrestabes Medan memiliki peran sebagai penyelidik dan penyidik dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan kekerasan yang dapat mempergunakan kewenangan yang diberikan oleh KUHAP dan undang-undang kepolisian. Hambatan yang didapat oleh reserse kriminal umm dapat dikategorikan menjadi hambatan yuridis dan hambaan non yuridis