Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja Anggota Kepolisian di Bidang Yanma (Pelayanan Markas) Polda Sumatera Utara

Pada dasarnya, disiplin kerja harus dimiliki oleh setiap anggota Kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Akan tetapi dalam kenyataannya masih banyak anggota Polri yang melakukan tindakan indisipliner seperti mengkonsumsi narkotika, mengabaikan tanggung jawab, bekerja tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku dan akibatnya banyak yang datang terlambat, pekerjaan tidak selesai tepat waktu, dan mangkir dari kantor sehingga citra anggota Polri dimata masyarakat menjadi buruk. Maka dari itu, dibutuhkan anggota Polri yang memiliki dorongan dalam diri untuk melakukan kewajiban dan tanggungjawab pekerjaannya dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja pada Anggota Kepolisian di Bidang Yanma (Pelayanan Markas) Polda Sumatera Utara. Jenis penelitian korelasional ini melibatkan 49 anggota Kepolisian dengan teknik purposive sampling di bidang Yanma Polda Sumut. Analisis data penelitian ini menggunakan Teknik Korelasi Product Moment. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja pada anggota Kepolisian di Bidang Yanma (Pelayanan Markas) Polda Sumut (r = 0,417 ; p = 0,05 92,5) dan disiplin kerja yang tergolong cukup dilihat dari rata-rata penilaian disiplin kerja. Hasil lain yang diperoleh merupakan koefisien determinasi ( r2 ) motivasi kerja dengan disiplin kerja sebesar 0,174 mengandung arti bahwa motivasi kerja memberikan pengaruh sebesar 17,4% terhadap disiplin kerja pada 49 anggota kepolisian dia bidang Yanma Polda Sumatera Utara dan 82,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain terhadap Disiplin Kerja yang diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.Basically, work discipline must be owned by every member of the Police in carrying out their duties. However, in reality there are still many members of the Police who carry out undisciplined actions such as consuming narcotics, neglecting responsibilities, working not in accordance with applicable procedures and consequently many who arrive late at the office, work is not finished on time, and are absent from the office so that the police image in the eyes of people to be bad. Therefore, it takes the police who have the motivation in themselves to perform the duties and responsibilities of their jobs properly. This study aims to determine the relation between work motivation with work discipline of police in the field of headquarters service North Sumatera regional police. This type of correlational research involved 49 police with a purposive sampling technique in the field of headquarters service North Sumatera regional police. The data analysis of this study used Product Moment Correlation Technique. The results of this study have a significant positive relationship between work motivation and work discipline among members of the Police in the Field of Yanma (Service Headquarters) of the North Sumatra Regional Police (r = 0.417; p = 0.000 92.5) and sufficient work discipline seen from the assessment of the average work discipline. Another result obtained is the coefficient of determination of work motivation with work discipline of 0.174 which means that work motivation provides an effect of 17.4% on work discipline in 49 police officers in the field of headquarters service North Sumatera regional police and 82.6% is influenced by factors Another case against the Work Discipline examined in this study. Thus the hypothesis proposed in this study was accepted