Body Image Remaja yang Dipengaruhi oleh Feminitas Budaya Boneka Barbie (Barbie Culture)

Barbie Culture muncul dan berkembang berdasarkan pengalaman bermain masa kecil seseorang bersama boneka Barbie. Sebagai sebuah ikon budaya, Barbie merupakan representasi feminitas kelas menengah modem yang kemudian menjadi begitu diharapkan dan dikukuhkan dalam realitas kehidupan. Barbie secara tidak langsung menjadi lambang dari bentuk tubuh yang sempuma dan merupakan ikon bentuk tubuh yang sangat diinginkan oleh mayoritas perempuan, baik yang remaja maupun dewasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dilihat pada responden 1 (Jihan, 20 Tahun) memiliki konsep ideal feminitas fisik yang ditujukan pada boneka Barbie. Konsep diri fisik yang negatif muncul akibat responden kurang menerima bentuk tubuhnya. Responden juga mengalami Beauty Pressure dalam bentuk Eating Disorder. Sementara responden 2 (Caca, 17 Tahun) memiliki konsep ideal feminitas fisik yang ditujukan pada artis Jessica Alba yang dianggap memiliki bentuk tubuh yang proporsional. Responden juga kurang menerirna bentuk tubuhnya dan rnenilai bahwa tubuhnya terlalu kurus dan tidak berbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden cenderung memberi penilaian positif terhadap bentuk tubuh Barbie. Kedua responden memiliki Body Image yang negatif karena kurang menghargai bentuk tubuhnya dan memiliki persepsi yang salah rnengenai bentuk tubuh merekaBarbie culture emerged and developed on the basis of one's childhood experience of playing with Barbie doll. As a cultural icon, Barbie is a representation of modern idle class feminity that later become so expected and confirmed to the reality of life. Barbie, indirectly become the symbol of perfect body shape and an iconic figure who is wanted by the majority of women, both adolescents and adult. The method used in this research is a method of indepth interviews and observation. Based on research result, it can be seen on the first respondent (Jihan, 20 years old) who has a physical concept of ideal feminity is aimed at the Barbie doll. Negative physical self-concept which emerged from respondent less accepting of her body. Respondent also experienced beauty pressure in the form of eating disorder. While, second respondent (Caca, 17 years old) who has a physical concept of ideal feminity directed at the actress, Jessica Alba who is considered has a proportional body shape. Respondent were also less accepting of her body and has judgement that her body was too skinny and shapeles