Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Boarding School Pada Di Pondok Pesantren

Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai pembentukan karakter melalui pendidikan boarding school pada siswa di pondok pesantren serta untuk melihat pencapai pesantren dalam menanamkan nilai karakter tersebut. Adapun nilai karakter yang ingin dilihat dan ditanamkan seperti nilai religius, kedisiplinan, kecerdasan, membantu orang lain, kejujuran dan tanggung jawab. Karakter merupakan suatu kebiasaan atau tingkah laku seseorang. Nilai karakter ditanamkan kepada santri dengan cara melalui boarding school. Dalam penelitian ini mengambil empat responden yang sebelumnya memiliki nilai karakter yang kurang baik seperti tidak melaksanakan shalat, membantah orang tua, tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan ingin menang sendiri, namun setelah masuk boarding school (pesantren) mengalami perubahan nilai karakter menjadi lebih baik. Keempat responden tersebut di antaranya dua orang santri laki-laki dan dua orang santri perempuan. Penanaman nilai karakter tersebut kepada para santri dengan cara mengontrol, mengawasi dan melakukan pembiasaan terhadap rutinitas yang ada di lingkungan pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat responden mengalami perubahan dan telah memiliki nilai karakter yang ada pada boarding school (pesantren) tersebutThis study aims to create a description of the formation of character through boarding school education in students in pondok pesantren and to see the achievement of pesantren in instilling the value of these characters. The values of characters to be seen and implanted such as religious values, discipline, intelligence, helping others, honesty and responsibility. Character is a habit or behavior of a person. The value of the character implanted to students by way of boarding school. In this study, four respondents who previously had bad character values such as not performing the prayers, denied the parents, did not care about the environment and wished to win themselves, but after boarding school (pesantren) changed the value of the character for the better. The four respondents were two male students and two female students. Planting the value of these characters to the students by controlling, supervising and doing habituation to the existing routine in the pesantren environment. This research is a qualitative research using unstructured interview technique and observation. The results showed that the four respondents experienced a change and already have the value of existing characters on boarding school (pesantren) i