Analisis Penentuan Biaya Standar sebagai Salah Satu Pengendalian Biaya Produksi pada PT. Coca Cola Amatil Bottling Indonesia Unit Medan Belawan

Suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasiooalnya pada umurnnya bertujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin disamping meninglcatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan manajemen yang handal di dalam meramalkan atau memproyeksikan berbagai kemungkinan yang terjadi serta menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri, sarana manajemen paling penting adalah pasar. tetapi dalam keadaan sekarang ini di mana banyak pesaing yang memasarkan aneka produk sejenis, menimbulkan persaingan yang ketat di pasaran karena itu perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain. Tujuan penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengembangkan pengetahuan penulis tentang pengendalian biaya pabrikasi melalui biaya standar serta perlakuannya di pemsahaan dengan membandingkan pada teori - teori yang lileratur.Serta mendapatkan gambaran yang jelas tentang kebijakan PT Coca Cola Amatil Indonesia Bottling Unit Medan dalam penerapan biaya standar di perusahaan tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Lokasi penelitian beralamat di Jalan Raya Medan-Belawan, Km.l4 Simpang Martubung P.O. BOX 1015 Medan-Sumatcm Utara. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari subjek penelitian dan masih perlu diolah agar dapat dipergunakan dalam penelitian. Sumber data diperoleh melalui hasil wawancara serta observasi secam singkal Berdasa.rkan umian pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan yang mencakup hal-hal sebagai berikut: Pada berbagai kasus yang diamat!, dapat disimpulkan bahwa pemsahaan telah menetapkan standar biaya produksi yang meliputi standar pemakaian bahan baku langsung, standar upah langsung dan standar biaya tidak langsung, yang didasarkan pada pengalaman tahun lalu dan reocana produksi tahuo yang akan datang. Sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan, perusahaan setiap bulan menyusun laporan biaya produksi yang menunjukkan realisasi biaya produksi yang sebenarnya. Pada tahun 2010, diketahui bahwa realisasi biaya produksi berbeda deogan biaya produksi standar yang telah ditetapkan. Dan setiap penyimpangan dianalisa untuk mengetahui factor-falctor peoyebabnya dan siapa yang bertanggung jawab. Dari perhitungan penyimpangan biaya produksi yang terjadi diketahui penyimpangan biaya produksi yang teJjadi adalah tidak menguntungkan Rp 6.790.853,18. Realisasi jumlah biaya produksi sebanyak 7.500 unit, tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan terlebih dahulu yaitu sebanyak 7.600 unit Hal ini disebabkan karena kumng efisiennya mesin produksi dan kumngnya pengawasan