Analisis PSAK No. 16 dan PSAK No. 17 Tentang Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Polonia Medan

Aktiva tetap sebagai asset perusahaan yang bernilai tinggi dan mempunyai masa manfaat yang cukup lama senantiasa mendapat perhatian dari pihak manajemen agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah ditetapkan. Mengingat besarnya nilai aktiva tetap tersebut, maka perusahaan dituntut untuk menerapkan suatu kebijakan yang tepat dalam memperoleh aktiva tetap dan tentunya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku di Indonesia. Selain itu aktiva tetap menentukan besar kecilnya laba perusahaan melalui penetapan kebijakan penyusutan maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya, karena laba perusahaan adalah selisih antara hasil usaha yang dicapai dengan beban yang terjadi selama kegiatan operasional perusahaan. oleh karena itu penyusutan dan beban perlu dialokasikan secara tepat dan sesuai dengan ketentuan dari lkatan Akuntan Indonesia melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Setelah penulis mengadakan penelitian pendahuluan pada PT.(Persero) Angkasa Pura II Polonia Medan, maka masalah yang diteliti adalah "Apakah perusahaan telah menrapkan PSAK No. 16 dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Aktiva Tetap". Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap masalah yang diteliti, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 tentang perolehan aktiva tetap 2. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 17 tentang penyusutan aktiva tatap. Namun dalam penerapan metode penyusutannya, perusahaan harus memperhatikan jenis maupun karakter dari aktiva tetap yang dipakai