Perbedaan Motivasi Kerja Pegawai Fungsional dan Pegawai Struktural pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi dan pemusatan pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi organisasi. Hal ini dapat dilakukan organisasi dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan. Salah satu factor pendorong pembentukan integrasi yang efektif antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM adalah motivasi kerja. Hal yang menarik untuk meneliti motivasi kerja dalam sebuah organisasi sehingga dilakukan penelitian perbedaan motivasi kerja dengan studi kasus antara pegawai structural dengan pegawai fungsional pada kantor pelayanan pajak Pratama Medan Timur. Data emprirs yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan observasi, wawncara, dokumentasi dan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data yang dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan yang bersifat tertutup. Pertanyaan terhadap pegawai menggunakan skala likert dan masing masing terdiri dari lima plihan jawaban yang bersifat ordinal. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan pengujian validitas (ketepatan), reliabilitas (ketetapan) dan internal konsistensi atas data hasil penelitian. Dengan memberi skala tertentu pada skor pilihan, maka diperoleh tingkat motivasi kerja pada pegawai struktural